mungkin ini seperti sebatang pohon yang tumbang ke sebuah sungai.
pohon itu, saya analogikan sebagai diri saya sendiri. dan waktu, adalah aliran sungai di bawah pohon itu. tidak deras, tidak pelan, namun terus berjalan. menandakan kalau saya tidak akan pernah bisa kembali ke waktu sebelumnya.
saya selalu menolak untuk maju. saya berusaha melawan arus sungai. saya ingin kembali.
dan tentu saja gagal.
sekuat apapun saya mencoba kembali, sekuat itu pula arus sungai menarik saya untuk maju.
saya tau kalau arus tak akan mengerti kalau saya benci maju dan menatap ke depan, tapi toh saya tak bisa berbuat apa-apa.
lalu saya menyerah. lagipula mungkin sebentar lagi saya juga akan mati.
tapi ternyata tidak.
semua hal yang ada di depan saya justru menyambut saya dengan suka cita. langit berjanji memberikan perlindungan kepada saya, hujan berjanji menghapus air mata saya, daun dan rumput kering berjanji memberikan keceriaan kepada saya, bahkan semua yang saya takutkan malah menjadi sahabat saya. dan angin, membisikkan sesuatu yang sangat melegakan hati saya.
"tidak ada gunanya menyesali apa yang sudah terjadi. orang-orang yang ada di masa lalu kamu, orang-orang yang hilang itu, pasti ada alasan tertentu kenapa mereka tidak ada di kehidupanmu saat ini.. belum tentu ketika kamu kembali, semuanya akan menjadi sama seperti dulu. waktu berlalu, orang-orang berubah. yang tetap hanyalah kenangan."
dan sekarang saya tahu maksudnya apa,
"people may change, but memories never do"
:)