The Photogenic One!

Waktu kecil gue ini orangnya photogenic banget. Sadar kamera. Walaupun ga ngeliat kamera tetep aja hasil foto gue bagus. Beda banget sama sekarang, foto2 gue jelek semua, ga bisa cuma dalam satu kali jepret doang. Apalagi kalo ga sengaja difotoin orang dan foto gue ikutan nebeng, baik tampak samping, maupun tampak depan atau belakang. Pasti jeleeeekkkkk banget huhuhu.

ini umurnya belum setahun, muka gue terkesan cerdas banget ya wkakaka
ini gatau umur berapa. tapi d foto lain dgn baju yg sama, sepertinya gue udah bisa jalan
dua tahuun, lagi main masak2an
centilnya udah keliatan, pake lipstik merah -__-
ini sama Hafiz, hahaha ucul anged eaa kita fiz :p
ini sama anaknya tante vera, lupa namanya. terakhir ketemu tahun 2003 di  bogor
4 atau 5 tahun
ini umur 7 apa 8 tahun, not sure
Sebenarnya masi banyak foto2 lain, tapi di kampung semua dan yang gue bawa kesini cuma satu album dan ga mungkin juga gue aplot semuanya, tar ketahuan lagi kalo gue ini orangnya narsis huhuuu. Nah pas gue kelas 6SD sampe 3SMA, muka gue berangsur-angsur jelek kalo di foto. Apalagi pas SMP, gue belum kenal dandan. Muka gue bulet (bukan oval loh, bulet!), hidung mancung, gigi kelinci, bola mata guedeee (ga gitu keliatan karena kelopak mata gue kecil), dan rambut gue secara misterius menjadi ikal, kulit item dan badan super kecil. Kebayang ga bentuknya? Dan diperparah dengan ketidakmampuan dan ketidakpedulian gue menata rambut. Jadi rambut ikal itu gue belah tengah tanpa poni, padukan dengan deskripsi muka gue tadi dan taraaaaaaaaa (gue ga sanggup upload, aib abiiisss :/ )

Untungnya sekarang gue udah sedikit bisa menyiasati muka bulet dan "senyum bertelur" ini (ituloh kalo senyum tulang pipinya ikutan keangkat dan membentuk buletan kayak telur --"), tapi tetep aja kalo divideoin muka bulet dan gigi kelinci gue sangat mengganggu :(. Kayaknya emang gara2 gigi kelinci itu tampilan gue tampak samping sangat-sangat ga enak dan terkesan BMW karena giginya ngedorong bibir gue ke depan hahahhaa (jelek2in diri sendiri). Gue pengen deh pake behel TAPI gue takut sama dokter gigi dan tukang gigi huhuuu gimana dongsss, gue kan juga pengen keliatan fotogenik kayak gue waktu kecil *sedih.

Frustasi!

Mereka bilang saya kejam, saya tidak punya perasaan. Mereka menuntut saya untuk tidak seharusnya bersikap kayak gini. Saya disalahkan. Tapi saya mengerti, karena kan semua hal mempunyai dua sisi. Relatif. Belum tentu ketika satu orang menyebutkan kita begini begini, orang lain akan setuju juga kita kayak gitu.

Saya seratus persen menyadari ini. Ada beberapa hal yang memang tidak sejelas kelihatannya bukan? Kebanyakan orang ngejudge berdasarkan apa yang mereka lihat, tidak dengan apa yang mereka rasa. Dan ini subjektif.

Everything's happen for a reason. Like I did. Dan andai saja mereka tau dan memahami alasan saya, mungkin mereka akan diam dan mendukung saya. Tapi tidak, lebih baik tidak seperti itu. Ngapain juga saya bercerita sesuatu yang tidak seharusnya mereka dengar?

Buat saya lebih baik begini. Buat mereka entahlah. Saya ingin bersikap egois untuk kali ini saja.

--------------------------------------------------------------------------------------

Ahh, tapi kadang merasa frustasi juga menyibukkan dan melelahkan diri memikirkan hal-hal seperti ini. Padahal seharusnya tidak dipikirkan, tapi tetap aja kebayang-bayang. Hehehe

... and The Story Goes On

Saya suka sunset. Dan itulah alasan dia sering mengajak saya ke pantai ini.

"Mata kamu kayak berbinar tiap aku ajak kesini.."

Saya melengos malu dan kemudian berjalan membelakanginya, menghadap pada ombak dan sunset yang semakin mempesona. Dia memanggil saya tapi saya tidak peduli.

Saya terus menatap matahari yang semakin lama semakin hilang seolah ditelan oleh ombak. Lalu tiba-tiba dia menghampiri saya dan berkata lirih,

"Hei lihat, hari ini aku memotret dua matahari.."

Saya tidak mengerti maksudnya dan menggerakkan alis tanda meminta penjelasan, lalu dia menunjukkan foto saya membelakangi kamera dengan latar belakang sunset dan pantai. Foto yang cantik. Saya bahkan tidak sadar kalo tadi saya dipotret olehnya.

"Coba kamu lihat, ada dua matahari di foto ini. Sunset... dan Kamu.."

Lupa Bawa Nyali

Pagi tadi gue sarapan sambil tumben-tumbenan nonton dahsyat. And guess what i found? CAKKAAAAA~~~~

Ya ampun si Cakka Idola Cilik 2 udah gede ternyata, hahahaa iyalah orang Icil 2 udah 3-4 tahun yang lalu jaman gue masi jadi ABG (anak baru galau -__-). Jadi dia sama abangnya, Elang Nuraga bikin duo The Finest Tree dengan single keren berjudul Lupa Bawa Nyali. Setelah dia perform gue bela-belain nyari video klipnya di youtube, yang mana sangat jarang gue lakukan tiap dengerin lagu baru dari band Indo, lol. Ini dia:


Eh by the way si Cakka udah ga seimut pas dia masi kecil (iyalah udah gede, tapi aura keren dan gantengnya tetep HUAHAHAHA *aura tante2 mode on). Mendengar lagu dan caranya bernyanyi mengingatkan gue sama Duta SO7. Dan ga heran karena seingat gue Cakka sangat mengidolakan SO7 dan lagu ini juga diciptain dan diproduserin oleh Eross.

Good Job The Finest Tree, i heart u. Semoga bertahan di blantika musik Indonesia :D



Move On.. Oh Move On...

Gue baru sadar satu hal
Gue, dan apa-apa yang terkait ke gue, bakalan susah move on.
Bukti?
1. Tiap kali sakit, bakalan lama dan cenderung cepet balik lagi. Contoh: ketika gue terkena flu, batuk, demam, ga ada yang kurang dari seminggu. Dan dalam waktu 2 bulan, bakalan balik lagi kayak gitu.
2. Tiap kali jerawatan atau luka, bekasnya betah banget nongol di gue, bahkan walau udah dioles2 obat yang  buat orang ampuh banget sekalipun. Ga ngerti deh apa emang dasarnya kulit gue ini yang bandel apa gimana.
3. Tiap kali ada 'sesuatu', entah itu berantem atau gimana, gue bakalan susah ngelupain dan masih bakalan ngungkit yang dulu lagi kalo masalahnya sama.
4. Oh iya, gue terlalu terpaku sama masa lalu dan agak susah menghadapi sesuatu yang patternnya berbeda dengan apa yang gue alamin dulu. Contoh : masalah kuliah, masalah pertemanan
5. Dan lain-lain

Ini post ga penting sebenarnya. Lagi stres flu, sakit tenggorokan, dan batuk gue ga sembuh2. Dan oh iya, bisul!! (As u know, gue mencongkel2 bisulnya sebelum mateng dan its really not good).

Well gue cerita perkembangan bisul gue ya, kemarin itu radangnya mulai gede dan berwarna merah keunguan, serta masih membengkak setelah sebelumnya gue kena PHP karena radangnya menipis dan mata bisulnya udah ga ada (tapi ternyata besokannya muncul mata bisul dan gue congkel sampe bernanah-nanah HAHAHAHAH jijik). Setelah itu airnya ga brenti2 keluar. Eh itu air apa nanah ya, pokoknya warnanya putih  bening agak merah huahaha. Nyokap gue ngeri dan maksa2 gue ke dokter. Gue ngotot bilang kalo gue gapapa dan ini emang reaksi bisulnya (gue takut dokter by the way). Akhirnya nyokap sendirian konsul ke dokter dan dikasi salep Chloramfecort dan wanti2 gue kalo gue ga boleh garukin bisulnya. Gue ngeyel karena emang bisulnya dan radangnya ga gatel, sakit yang ada. Tapi hari ini gue baru ngerti maksud nyokap.

Hari ini, hari ke dua gue ngolesin salep. Salepnya bagus deh, radang gue mulai ilang dan sekitar radangnya yang berkerut2 gitu mulai membentuk kulit normal lagi. Tapi entah kenapa semakin radangnya ilang, malah gatel banget pengen gue garuuukkk u,u. Gue tahan2 tapi susah banget, akhirnya gue garuk pelan2 di sekelilingnya aja, huaaa tersiksaaa.. Jangan2 bisul gue udah bertransformasi menjadi KUDIS. Huhuhuuu anak gadis masa kudisan *garuk2 tanah.

So Deep, So Touch

mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.


*) kutipan surat yang "katanya" dari BJ. Habibie untuk Almh istrinya.

Soulless Doll *)


source

Hello Dream, are you dying?
After all is it THAT impossible to walk together hand in hand?
Hello Hope, are you leaving me alone?
Is it really hard to bear looking at me knowing that this won't work?
Hello Life, are you okay with that?
Letting me lost my purpose is there even a meaning of being alive?
Soulless doll, am I going to be that again?
After I finally know how great to be alive, do I really have to return at that state?
Well then, let me struggle at least.
If I lost, soulless doll then I shall be.



*) Credit to my bestie, Cincaah. This is her facebook status about 9 hours ago, serasa pas dengan keadaan saya sekarang. :')

BISULAN!

*edited post*

Bagus sekali. Setelah beberapa bulan yang lalu gue terserang bintitan, kemudian kaligata, kali ini gue terserang penyakit ga elit 2012 berikutnya : BISUL. Huahahahaha *nangis darah. Good newsnya, bisul gue di lengan kanan, bukan di daerah yang aneh2 yang bikin ga nyaman tidur, duduk, dsb. Tapi cukup ganggu karena lengan gue jadi nyeri-nyeri ga jelas gitu. Eniwei gue nggak yakin sih ini bisul apa bukan, tapi setelah googling dan mendengar pendapat beberapa orang, emang ciri2nya menyerupai bisul stadium awal : peradangan di sekitar bisul yang sakit ketika tertekan/tergesek, kulit yang menghangat di sekitar bisul, serta adanya mata bisul walaupun kecil. Huhuhuu seumur hidup baru kali ini gue terkena bisul, jadi pertamanya gue ga ngerti ini benjolan yang mulai ngeganggu dari kemarin harus diapain.

Gue ceritain kronologisnya ya.. Jadi hari Minggu malem gue ga sengaja nyenggol lengan gue sendiri (loh), tau2 sakit. Gue peratiin kayaknya ada yang agak bengkak kayak jerawat kecil. Trus gue pencet2 dan keluar kayak isi jerawat gitu warnanya putih cuma agak kental. Gue diemin aja dan gue bawa tidur. Nah kemarin (Senin), tau2 ga sengaja kegesek lagi, siaaallll sakitnya poollll.. Setelah gue peratiin ternyata kayak meradang gitu di sekelilingnya. Gue masi berpikir binatang apaa coba yang ngegigit gue semalem. Pas di kampus, gue iseng nanya, katanya ini BISUL. Yaowoh, ternyata gue BISULAN!! Tangan gue ternoda oleh bisul! Lalu guepun menangis tersedu-sedu karena menyadari nasib tangan gue yang bisul. Gue takut kalo bisul ini membuat tangan gue diamputasi. Kemudian gue harus menghadapi orang2 yang menatap gue dengan prihatin dan berkata, “Kasihan sekali Putri, tangannya harus diamputasi gara-gara bisul..”. NOOOO!!!!

Back to topic, ada yang bilang bisulnya ga boleh dipencet2 jadi biarin mateng dengan sendirinya dan pecah, kalo ga pecah-pecah ya dipecahin dan rasanya itu kayak dicabut nyawa (lebay). Huaa takuutt.. Masi segede bruntus di jidat aja tangan gue udah sakit dibawa gerak/terkena gesekan, apalagi kalo nunggu dia mateng dan pecah atau dipecahin! AAA gak kuaat, kalo ini Masih Dunia Lain pasti gue bakal melambaikan tangan ke kamera.

Karena bukan dokter, gue mencari second opinion dengan bertanya pada Awink sepulang kuliah (Awink juga bukan dokter padahal -.-"). Awink bilang, "Ini adalah bisul put!". Huaaaaa sudah dua orang yang memberi pendapat. Dan ngeliat pengalaman Awink yang sudah2 dengan dunia perbisulan (buktinya Awink menunjukkan bekas bisul di tangannya yang bermata lima!), gue langsung bertambah parno. Gue ga mau seperti Awink yang bisulnya bermata lima! Gue ga akan ngebiarin bisul ini membesar dan menguasai gue. Gue harus melakukan sesuatu. Mampus kau bisul!

Kemudian dengan segenap jiwa raga gue mulai memencet-mencet mata bisulnya sampe keluar cairan (nanah?), gue lap, gue kasi betadine, setelah agak kering, gue pencet lagi, gue lap, gue kasi betadine, dan begitu terus berulang-ulang. Rasanya? SAKIIITTT!!! Dan ternyata itu salah banget! Tindakan kayak gitu malah semakin memancing bisulnya membesar. Tapi gue keburu seneng ngeliat ukuran bisul gue yang ga bertambah2 karena gue pencet melulu, asumsi gue sih kecil aja sakitnya gini, apalagi kalo dipecahin pas udah gede. Mending pecahin sedari dini aja, hihihii..

Sorenya, Rani dan Dedek ke rumah. Gue meminta pendapat lagi dan mereka bilang kalo ini emang bisul (well udah 4 orang yang bilang), trus mereka ngasi tau kalo obat bisul tuh salep item namanya Ichtiol. Oke, gue meluncur membeli salep tersebut. Harganya 2000 hahaha murah ya. Di indikasi salepnya tertulis "Untuk mengobati bisul dan radang". Wah pas banget nih. Gue langsung ngolesin salepnya sampe ke ujung kulit gue yang meradang gara2 bisul ini dan mati-matian nahan tangan kiri gue yang udah gatel banget pengen mencetin mata bisulnya yang mulai kering dan menonjol. Kondisi terakhir setelah gue berulang kali mengoleskan salep (ga sengaja kehapus trus hihi) sih radangnya ga terlalu berasa sakit dan keras lagi, masi keras sih tapi ga kayak sore tadi, trus pusat bisulnya agak gedean dari sore tadi, mungkin karena ga dipencet hahaa. Gue positive thinking kalo ini karena salepnya berusaha ngeluarin sisa2 cairan bisulnya. Ahh, semoga ga membesar dan becok bica cembuh tyus Puput bica cekolah lagi. Aminin dong? Amiiinn...

Udah Ga Ada Greget Nih Kuliah -_-

Ini cerita beberapa minggu sampai satu minggu lalu. Musim ujian. Ketika orang-orang mulai sibuk memfotokopi bahan dan catatan teman, sebagian kecil komat kamit menghafal materi, sebagian besar membuat kepe'an (istilah 'contekan' di Bengkulu), dan latihan-latihan di notebook untuk memantapkan desain/coding.

Dulu gue termasuk sebagian kecil itu. Menghafal materi ketika mau ujian dan aktif di kelas menjawab pertanyaan dosen, dan rajin obrak abrik codingan untuk nemuin fungsi yang ini buat apa yang itu buat apa. Tujuannya? Supaya tambah pinter dan dapat nilai bagus tentunya. Tapi gue sadar, ngedapetin nilai bagus  ternyata nggak sesusah itu disini. Di kelas gue, paling cuma 15% yang ga bikin contekan, itu juga karena mereka nyontek ke orang yang bikin contekan. Ngeselin ketika ngeliat mereka yang minus usaha tapi nilainya justru lebih tinggi, atau ketika si dosen cenderung subjektif ngasih nilai (misal, karena si ini mukanya muka orang pinter, atau karena si ini jadi komti, jadi nilainya otomatis A dan akibatnya komti kelas gue jadi bahan sirik2an anak2 termasuk gue, karena 2 semester belakangan nilainya melesat naik bahkan lebih tinggi dari gue -__-).

Gue orang yang kebanyakan ga beruntungnya. Nggak tau ya kenapa. Lihat di post2 terdahulu, banyak contohnya. Apalagi soal nilai ini. Kebanyakan gue dikasih B dan gue ga nemu alasan yang masuk akal kenapa gue bisa dikasih B. Mungkin style muka gue ga mendukung, atau mungkin karena nama gue terlalu invisible buat dosen2. Gue berpikir kalo gue ini naif. Jadi gue mulai males belajar dan megang buku. Gue mulai ga peduli jadwal kuliah dan jadwal ujian. Gue berhenti ngobrak-abrik codingan. Gue berhenti antusias terhadap rencana TA gue (yang berulang kali ditanyain oleh cincaah). Gue kecewa karena suasana persaingan di kelas yang gue harapkan tuh ga kayak gini. Gue bahkan ikutan bikin contekan tiap ujian. Ngapain susah2 kalo ternyata ngedapetin nilai ga seribet yang ada dipikiran gue? Fine, sekarang kita sama loh teman-temaan *peluk satu-satu.

"Enak yah kalo tiap ujian kayak gini, kenapa ga dari dulu coba", gitu yang ada di pikiran gue. Tapi belakangan gue mulai ngerasa kalo gue mengalami kemunduran otak. Hahaha serius loh. Gue ngerasa tambah bego aja gitu. Dua ujian praktik gue yang terakhir kacau balau, padahal jawabannya so simple, tapi guenya malah ngeribet2in diri sendiri (I guess, nilai gue paling tinggi di kedua praktik itu kayaknya 60 :D ). Kecewa banget, tapi gue tetep (berusaha) happy. Karena gue mulai sadar, emang gue pantes nerima itu. Harusnya gue belajar dulu sebelum ujian, bukannya sok pinter gini padahal ga ngerti. Apa bedanya gue sama teman-teman yang sering gue cibir itu? Yang ada malah mereka lebih sukses dalam ujian itu karena mereka belajar. Yeah emang cuma dua ujian, tapi gue udah keburu down. Ahh gue cuma pengen berbeda. Gue ga mau jadi mayoritas di kelas ini. Tapi sekarang malah gue termasuk mayoritas, huhuhuu cediih..

Penyesalan emang selalu datang terlambat. Ketika ngeliat orang2 yang yudisium kemarin pada bawa piala dan plakat lulusan terbaik, gue jadi ikutan mupeng. Gue jadi ingat tujuan awal gue kuliah, gue pengen bikin senang ortu gue dengan predikat lulusan terbaik dan berpikir kalo anaknya masih sepinter yang dulu walaupun dalam perjalanan hidupnya kebanyakan ngambil keputusan yang salah *hihi dramatis abis. Tapi kayaknya gue ga berhasil. Selamat tinggal deh predikat lulusan terbaik 2013. Hahaha udah down duluan karena secara logika IPK udah terkalahkan :'(

Silence is Better

Tak perlu berteriak jika hanya ingin didengar. Karena terkadang, cara terbaik untuk didengar adalah dengan tetap diam.
Nice share @pepatah :)

Menikah

Menikah.
Kata-kata itu mulai santer terdengar di telinga gue belakangan ini. Hal ini ga lain karena gue mulai sadar kalo umur gue udah ga muda lagi dan teman-teman seangkatan gue (bahkan yang lebih muda) satu persatu meninggalkan masa remaja (akhir) mereka dan masuk ke fase selanjutnya : membangun keluarga baru.

Dan gue mulai ngeri.

Gue mulai dibayang-bayangin tuntutan dari keluarga gue buat ikutan nyusul nikah karena di kampung gue, sekitar 2 tahunan lagi umur gue udah termasuk "perawan tua" yang ga laku-laku sementara teman-teman seumuran gue mungkin anaknya udah lima orang (lebay). But hey, gue punya pacar kok. That means, gue laku kan yah? Yah? *mencari pembelaan.

Emang ya semakin kita dewasa semakin banyak problem yang hadir di kehidupan kita, kita mulai dituntut untuk mengambil keputusan sendiri, mempertimbangkan banyak hal, dan memusingkan serta mengurus berbagai macam persoalan. Dan berani berkomitmen. Oh ya, ngomong-ngomong komitmen, gue rasa itu adalah salah satu alasan gue takut menikah, gue belum berani berkomitmen. Emang sih gue adalah tipe orang yang menjalin hubungan selalu serius, tapi buat menikah? Gue rasa gue belum berani. Kepikiran ya kadang pengen juga nikah muda, gendong2 baby yang lucu, ngurusin suami, tapi gue takut gue belum bisa ambil tanggung jawab segede itu. Sarapan aja gue masi dibikinin, bangun suka seenaknya jam berapa, kamar berantakan, baju sebulan ditumpuk ga disetrika, kemampuan masak super standar, pakaian masi dicuciin, males ngerjain pekerjaan rumah tangga, dan sebagainya. Belum lagi serentetan "masih" yang masih melekat di gue; masih terlalu individual, masih belum cukup punya toleransi sama orang lain, masih egois, masih kekanakan dan manja, masih ketergantungan sama orang tua, bla bla you name it. How come gue bisa membangun rumah tangga dengan modal kayak gitu?

Gue ingat kisah "dilamar" sama salah satu pemuda kampung gue, anggap aja namanya X. Kejadiannya akhir 2010, gue udah lama sih ga ketemu sama dia, dipertemukan lagi di FB. Dia ngajak chat, ya karena sekampung ga enak lah kalo ga gue tanggapin, apalagi dia ga aneh2 kok nanyanya, paling nanya kabar abang gue gimana, si ini sekarang dimana, kuliah gimana, udah punya cowok belum, dsb. Tapi gue salah. Sekitar satu bulan kemudian, tante gue dari pihak papa ngajak ngomong serius. Dia bilang kalo si X suka sama gue dan berniat ngejadiin gue istri. Kalo gue setuju, maka acara lamaran resmi bisa disegerakan a.s.a.p. Gue langsung menggeleng kuat2 karena:
  1. Gue ga tau si X ini orangnya kayak gimana, mukanya gimana, tingginya berapa (dari dulu gue suka cowok tinggi, wakakaka), blabla (Well katanya ga harus tunangan langsung, ketemuan aja dulu, kalo cocok baruuu..)
  2. Gue udah punya pacar. Part udah punya pacar sebenarnya termasuk masalah ga penting kalo buat orang kampung gue. Katanya, "Trus kenapa? Semua orang juga punya pacar..". Bzzz. Tapi buat gue penting, gue ga suka ngeganggu hubungan orang. Karena itu gue juga ga mau hubungan gue diganggu kecuali dengan pertimbangan yang matang dan masuk akal.
  3. Gue ga siap nikah muda dan menghadapi permasalahan rumah tangga. Gue kurang bisa berbasa basi  sama orang lain dan pasti bakalan kagok menghadapi persoalan rumah tangga (seperti memasak, mengurus suami, mencuci, berbelanja ke pasar, mengurus rumah, belum lagi kalo hamil dan mual2, hiiii..) 
  4. Gue masih pengen senang-senang, karena dengan kondisi gue sekarang menurut gue belum tentu bisa gue jalanin kalo gue udah menikah nantinya.
Jadi melihat poin-poin diatas, gue langsung menggeleng dan bilang "I will say no, say no.. Kamu kamu lelaki buaya darat..". Loh malah nyanyi.

Jujur gue salut banget sama mereka yang berani nikah muda, terlepas dari berbagai alasannya. Keren aja umur segitu udah berani ngambil keputusan dan udah nemuin jodoh yang ditentukan Tuhan buat dia. Tapi kan hidup ga sesimpel itu buat sebagian orang? Masih banyak pertimbangan yang harus dipikirin buat kedua pihak, baik dari keluarga gue dan dia, maupun alasan personal masing-masing. Menikah kan ga cuma nyatuin dua orang, tapi juga nyatuin dua keluarga, dua adat dan kebudayaan, dua perbedaan, dua pandangan hidup, dan lain-lain, dengan tanggung jawab terbesar tentunya berada pada gue dan siapapun pasangan gue kelak. Pertanyaannya, bisa ga sih kami memikul tanggung jawab itu? Insyaallah bisa, tapi kalo untuk dua tahun dari sekarang, I doubt we could make it. Masih banyak hal yang harus dicapai dan diselesaikan, masih banyak hal yang harus dirubah, masih banyak sifat dan pandangan yang harus disatukan. Jadi gue rasa, menikah belum termasuk to-do-list gue, at least sampe 2 atau 3 tahun kedepan. Kita masih sama-sama harus belajar, setelah semakin matang, baru deh di gasss. Hehehe


P.S : Kadang pengen juga sih nikah cepet, apalagi kalo liat di fb yang udah nikah kayaknya bahagiaaa banget. Tapi kalo kebayang part2 ga enaknya, jadi surut lagi deh keinginannya ;)

Hukum Gerak Newton

Gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda. 
Ini adalah hukum ketiga Newton. Aksi-Reaksi.

Gaya sendiri merupakan interaksi dua benda, misalnya antara tangan dengan meja. Ketika kita menekan suatu benda, katakanlah meja, pasti tangan kita akan sakit. Kenapa? Karena meja juga akan memberikan gaya sebesar yang tangan kita berikan, tapi dengan arah berlawanan.

Ini bukan sekedar cerita Fisika kelas 2 SMP. Hukum Newton ini sesuai dengan kehidupan kita. Semua yang terjadi, pasti ada alasannya. Istilahnya tak mungkin ada asap kalau tak ada api. Hanya saja kadang alasan tersebut terlalu samar dan tidak sepenuhnya bisa diungkapkan sehingga salah satu pihak menilai kalau "ini adalah aksi tanpa reaksi", atau "ini adalah reaksi tanpa aksi".

Ketika kita memberi, suatu saat kita akan menerima. Ketika kita mencintai, maka kita akan dicintai. Ketika kita menyakiti, bersiaplah untuk disakiti. Ketika kita menghargai, maka kita akan dihargai. Semua yang kita lakukan pasti ada balasannya. Semua yang kita dapatkan pasti ada alasannya. Cepat atau lambat kita akan mengetahuinya.

Ini bukan hukum karma.
Ini adalah hukum aksi-reaksi.

Foto Depan Kaca -_-

Just ask.. Tren foto di depan kaca dengan ngeliatin "inilohh hape gue~" itu eksisnya mulai kapan sih? Soalnya gue nemuin foto jaman dulu (lagi2 awal tahun 2009) dengan pose depan kaca. Well, lcd laptop tepatnya, tapi tetep aja gue  termasuk angkatan pertama yang pernah berpose legendaris kayak gitu ahahaha

Let see..


By the way, gue dulu cute banget ya? Jadi kangen masa-masa kulit halus mulus bebas jerawat itu deh hahaa.. :D

Dan Ternyataa..

Tiap ujian, kampus gue mewajibkan mahasiswanya make kemeja putih dengan bawahan item. Gue sendiri cuma punya dua kemeja, yang satu udah jelek banget dan yang satu lagi bahannya mengecil tiap dicuci. Pokoknya kemeja gue udah ga layak pake lagi deh. Jadi gue minjem kemeja pegawai toko gue yang cewek, kebetulan badannya gedean dari gue jadi kemejanya asik aja makenya. Ga ada yang salah sih sampe pas tadi gue mau narok kemejanya ke keranjang cucian, gue baru ngeh sama sesuatu di kemejanya.
Seems like nothing wrong with it. Tapi setelah diperbesar,
Woiiii.. Kenapa kemeja gue merknya HARUS nama itu? Kayak ga ada merk yang lain aja deh -_-. Sepertinya ini menjadi pembuktian kalo kemana-mana gue bakalan dihantui nama itu!!!
*ngeri
*lebay

Eh eh, tapi kan DIA BARU JADIAN SAMA DOSEN GUE!!! *ketahuan suka ngepoin fb dia. Wakakaka dunia kok kecil banget sih. Selamat ea qaqaaa, gue sih seneng banget akhirnya lo punya pacar baru, lo awet2 deh ya sama bapak itu, hihihi..

Iklan Windows 8

Pada tau dong iklan windows 8 yang beberapa hari ini tayang di stasiun2 tv? Suka deh gue sontreknya, ceria ceria gimanaaa gitu, haha. Yang ini nih..


Gue baru nonton kemarin dan langsung nyari soundtracknya buat didownload. Agak2 mirip juga sama intro awal Trouble Is A Friend nya Lenka. Eh yang nyanyi sontrek iklan ini juga Lenka ding^.^v. Pas didengerin lagi secara keseluruhan ternyata liriknya keren juga loh. Judul lagunya Everything At Once. Cekidot deh liriknya :

As sly as a fox, as strong as an ox
As fast as a hare, as brave as a bear
As free as a bird, as neat as a word
As quite as a mouse, as big as a house

All I wanna be, all I wanna be, oh
All I wanna be is everything

As mean as a wolf, as sharp as a tooth
As deep as a bite, as dark as the night
As sweet as a song, as right as a wrong
As long as a road, as ugly as a toad

As pretty as a picture hanging from a fixture
Strong like a family, strong as I wanna be
Bright as day, as light as play
As hard as nails, as grand as a whale

All I wanna be, oh, all I wanna be, oh
All I wanna be is everything, everything at once
Everything at once, oh, everything at once

As warm as the sun, as silly as fun
As cool as a tree, as scary as the sea
As hot as fire, cold as ice
Sweet as sugar and everything nice

As old as time, as straight as a line
As royal as a queen, as buzzed as a bee
As stealth as a tiger, smooth as a glider
Pure as a melody, pure as I wanna be

All I wanna be, oh, all I wanna be, oh
All I wanna be is everything, everything at once

My Daily Routine :)

Hai. Pada postingan ini gue mau share rutinitas sehari-hari gue dalam ngerawat wajah dan badan (cieh) gue yang sangat susah diatur ini T.T. Langsung aja yuk!

1. Pasca Mandi

Kiri - kanan : Bedak Johnson's Baby Powder "Blossoms", deodoran Rexona Women "Passion", minyak telon Cusson's Baby. Ini hukumnya wajib kalo gue abis mandi, biar seger dan wanginya imut kayak baby dan biar ga bau ketek. Hahaha. Gue tipe yang gampang gerah dan keringetan (walaupun ga bau), panas dikit langsung ngucur aja tuh keringet -,-


2. Body Lotion

Kiri - Kanan : Placenta UV Whitening Hand and Body Lotion dan Fruttini "Milky Orange" Body Butter
Gue make lotion placenta malem kalo mau tidur buat normalin warna kulit gue yang udah semakin belang akibat sengatan matahari karena siangnya gue cuma pake body butternya fruttini ini. Belom keliatan sih pengaruhnya, mungkin karena gue baru semingguan beli si placenta ini. Tapi kata orang-orang sih bagus yah.. Harusnya sih kebalik makenya, tapi ya gimana, gue terlalu cinta sama wanginya body butter fruttini ini, lagian mahal banget nih sayang aja kalo dipake buat tidur, beda sama placenta yang harganya cuma 10ribu buat 600ml, wakaka. Jadi walaupun ga bakal ngefek apa-apa kalo siang (selain ngelembabin kulit gue), gue bela-belain deh. 


3. Body Mist and Perfume
Kiri - Kanan : Parfum Amore Mio "Forever", Body Spray Fruttini "Milky Orange", Body Splash Asco "Forever Love", Parfum Hey You "Blossom". Tentu aja gue ga make semuanya kalo mau pergi. Gila aja kali 4 wangi nyampur gitu, muntah yang ada. Hehe. Favorit gue sih yang Fruttini Milky Orange sama Asco Forever Love, ini yang ganti-gantian gue pake tiap hari, wanginya seger banget, sayang ga tahan lama. Kalo parfum sih gue agak jarang makenya soalnya mahal, dua kali lipat body spray gue yang seharga 50k, wakaka. Hey You Blossom mayan sering gue pake, cuma parfum ini ada glitter2nya, norak deh. Jadi gue make di bagian dalem aja biar ga keliatan bersinar-sinar. Haha. Tapi keempat-empatnya punya persamaan, wangi buah gitu. Gue agak kurang suka wangi bunga.

4. Face Care
Kiri - Kanan (belakang) : Salep Pi Kang Suang, Lip Moisture Pixy warna orange, Lightening Cream La Tulipe, BB Cream Palgantong "Sunny", Garnier Eye Roll On
Kiri - Kanan (depan) : Clean and Clear Active Clear Speed Cleaning Gel, Bedak Palgantong "Sunny"
Well, urusan wajah adalah urusan yang sangat sangat susah buat gue. Muka gue super labil dan aneh, gampang banget berminyak dan jerawatan, kalo udah jerawatan tuh mau dipencet atau gak bakalan berbekas, dan bekasnya itu langsung menghitam. Kalo gue udah cuci muka, segernya kebangetan, nah pas airnya ilang, muka gue langsung kering banget, tapi ga lama kemudian udah berminyak lagi, kusam lah pokoknya. Mana mata gue juga mata panda banget gara-gara kebanyakan tidur dan di depan komputer. Hiks. Jadi sekarang ini gue lagi masa-masa pemulihan muka dengan make salep pi kang suang dan lightening creamnya la tulipe di malam hari sebelum tidur. Pertama gue ngolesin salep pi kang suang ini di bekas2 jerawat, salep ini sebenarnya obat panu loh, tapi katanya ampuh buat ngilangin bekas-bekas item akibat jerawat, hahaha.. Abis itu gue timpuk sama lightening creamnya la tulipe (bukan whiteningnya), tapi gue makenya dikit aja karena baunya ga enak banget. Hahaha. La Tulipe ini baru gue pake semingguan karena disaranin nyokap, semoga aja ngefek. Trus di daerah mata gue olesin Garnier Eye Roll On, gue makenya suka ga teratur, jadi hasilnya ya so so gitu.. Nah kalo lagi jerawatan parah, gue dibantu sama Clean and clear ini buat ngempesin jerawatnya, worked lah kalo di gue.
Untuk siang hari, kalo ga keluar rumah gue paling ngolesin salep pi kang suang aja. Kalo keluar rumah, gue pake Lip moisture, trus BB Cream Sunny + Bedak. Hasil akhirnya bagus banget, cuma kalo cuacanya panas banget di gue bedaknya jadi gampang luntur (mungkin karena dasarnya pas siang muka gue emang minyakan parah). Gue kurang suka make maskara, blush on, dan eye shadow karena ribet dan gue juga orangnya ga suka dandan. Muehehe.

Okeh, jadi itulah yang biasa gue pake sehari-hari. Ribet ya? Namanya juga cewek, pasti pengen keliatan cantik.. Padahal itu belom termasuk milk cleanser, toner, masker, blush on, eye shadow, eye liner, atau apa lah peralatan make up yang ga gue pake tapi gue ngerasa udah terlalu ribet hahaha.

Btw muka gue dari semingguan lalu udah jerawatan (biasalah, penyakit bulanan) dan sekarang lagi berjuang membersihkan bekas-bekas itemnya sebelum mulai jerawatan lagi di periode berikutnya T.T

!!!!!!

GUE BENCI HARI INI!!!
GUE BENCI OKTOBER!!!
BAHKAN ULANG TAHUN GUE SENDIRI GUE JUGA BENCI!!!

WOI TANGGAL TANGGAL YANG GUE PIKIR PENTING, BERANTEM AJA LO SAMA GUE NGGAL! *gila

Random Post.

Suka sama foto awal tahun 2009 ini, imutnya berasa banget. Sayang pose dan caption fotonya alay -___-

gurlz bgt -_-


Hate That I Love You :')


I hate it
You know exactly what to do
So that I can’t stay mad at you
For too long, that’s wrong

And I hate how much I love you, boy
I can’t stand how much I need you
And I hate how much I love you, boy
But I just can’t let you go
And I hate that I love you so

And you completely know the power that you have
The only one that makes me laugh
Sad and it’s not fair how you take advantage of the fact
That I love you beyond the reason why
And it just ain’t right

... Maybe one of these days, maybe your magic won’t affect me *sigh



p.s :
song by Rihanna - Hate That I Love You

Masakmasak

Hai! Beberapa hari ini gue lagi #galaumoment maksimal, jadi gue berusaha ngerjain hal lain daripada gue mikirin hal yang sama yang cenderung bikin gue gila. Dan berhubung gue males ngerjain laporan, jadi gue masak. Katanya, cewek kalo lagi galau bisa dihibur sama makanan. At least, di gue berlaku banget. Haha. Jadi gue ngacak2 dapur dan nemuin beberapa bahan yang kira2 bisa gue masak with my own recipe. So, look what i've done today.

This is it~~

Oseng tongkol campur teri bumbu supeeerrr pedas, atau dalam bahasa inggrisnya disebut super hot and spicy tuna mix with anchovy fish *ngasal :p
Liat tuh penampakannya, ngiler gak? (ngeri iya -___-)
Tapi sumpah enak banget lohh, hahahahaha. So, enjoy your meal, Putri :D

Sereem (Part 1)

Gue yakin banget kampus gue ada "penghuni"nya. Let me tell you;
1. Pas ngospek, ada sekitar 5 orang yang kesurupan di lantai 5 (lapangan futsal). Jadi ceritanya hari itu ada "simulasi", acara ngerjain junior dengan cara senior pura2 berantem. Ini basi, tapi tetep terbukti bikin junior ketakutan dan nangis dibentak2, disirem2, dan disuruh nunduk sama panitia yang lagi berantem. Nah, pas lagi puncak2nya berantem tau2 ada yang teriak2, kirain ngapain, taunya kesurupan. Dan itu bukan cuma peserta aja (asumsi kami pura2 kesurupan), tapi juga panitia ikut kesurupan -__-
2. Pas di aula, briefing terakhir panitia ospek, itu udah hampir magrib. Si panitia yang tadi kesurupan dan udah tenang, mendadak kesurupan lagi pas kami lagi diskusi. Dia teriak2 ga jelas dan ketakutan kalo pintu aula dibuka. Jadinya kami tertahan sementara di aula karena matanya serem banget ngawasin orang yang mau keluar.
3. Ga tau sih ini hantunya apa, tapi di kelas 3.8 (bekas kelas anak akbid), dosen gue pernah ngingetin kalo jangan sekali-kali berada di ruangan itu sendirian, apalagi kalo ngelamun. Sudah banyak kejadian disana. Kejadian apa? Gue juga ga tau.
4. Pernah ya, pas semester 2 kelas gue masuk malem di sebuah mata kuliah. Dan suasana kampus gue kalo malem tuh asli serem. Jadi temen gue ada yang bilang, pas mau naik ke lantai 3 (ruang kuliah), di lantai 2 dia ngeliat kayak kepala gitu di ruangan deket tangga. Kami nuduh dia ngarang2 cerita, tapi dia bilang "Potong kuping gue kalo gue boong." Baru anak2 pada percaya.
5. Nah yang gue alamin sendiri, di lab 4 pas lagi praktikum. Kalo gue lagi duduk di kursi yang 'itu', gue sering banget dengar suara orang (setan?) nangis di sudut belakang gue, nangisnya terputus-putus gitu. Seringnya kedengeran pas kelas gue lagi ribut, dan brenti sendiri pas agak dieman. Trus ga lama kemudian tau2 kedengeran lagi. Nangisnya panjang pendek gitu, susah jelasinnya. Serem deh. Jadi gue udah praktek sekitar 4 kali deh di lab itu. Praktek pertama gue denger, tapi gue cuekin. Praktek kedua, gue tanya orang ga ada yang denger. Praktek ketiga, gue pindah meja ke ujung kiri ga denger apa2. Praktek ke empat, bejok duduk di samping gue dan pas suara itu kedengeran gue langsung tanya bejok, bejok bilang ga ada apa2. Gue tanya ayu dan manda yang disebelah gue katanya juga ga kedengeran. Ini kuping gue yang bermasalah atauuu....

Tapi ngomong-ngomong soal kejadian aneh, sebenarnya percaya atau nggak, gue bisa dipastikan menggigil tiap lewat kuburan atau rumah kosong, tapi pilih-pilih juga yang mana, ga semua rumah atau kuburan. Memalukan kadang, lewat kuburan atau rumah kosong panas2 pas naik mobil atau di motor, gue bisa aja menggigil hebat pas tanpa disadari lewat tempat yang "rada-rada". 

Oh ya, gue mau nyeritain pengalaman gue pas SMA. 

Jadi, dulu gue punya hp 3200 yang ngerekam suaranya cuma bisa 1 menit. Gue lagi hobi-hobinya nyanyi dan ngerekam suara gue disana. Nah, suatu siang gue ngerekam suara. Pas rekamannya udah 1 menit, gue puter ulang. Anehnya, detik pertama sampe ke delapan ga ada suara apa-apa. Gue pikir ini hapenya rusak, tau2 pas detik ke sembilan kedengeran suara orang ngorok, eh bukan, lebih ke kayak harimau menggeram lah suaranya, gue dengerin trus dan sampe detik ke 32 tiba-tiba rekamannya mati. Gue yang belum sadar ada yang aneh, dengan santainya menghapus rekaman itu dan nyanyi-nyanyi lagi, kali ini emang suara gue yang keputer.

Gue juga udah lupa sama kejadian itu sampe beberapa hari kemudian gue iseng ngerekam suara gue lagi.  Masih siang, Kali ini backsoundnya kaset ngaji2 dari mesjid (rumah gue cuma 10 meter dari mesjid). Gue nyanyi-nyanyi disahutin suara orang ngaji (kapir). Pas muter rekamannya, kejadian beberapa hari lalu itu keulang lagi. Cuma kali ini diemnya cuma sampe detik ke tiga, trus kedengeran lagi suara menggeram. Ga ada suara gue maupun suara orang ngaji yang terekam. Gue yang mulai sadar apa yang terjadi langsung stop playing dan menghapus rekaman itu. Oke, ini mistis.

Gue nanya ke om cung (adeknya mama) dan ayah ton (adeknya papa), yang dua-duanya ga melulu mikirin soal real karena tiap gue nanya ke ortu gue mereka cuma bilang itu cuma sugesti. Dan om gue bilang emang bisa aja itu "inyiak" (sebutan untuk harimau jadi-jadian di Sumatera Barat). Gue oh-oh aja.

Ngomong-ngomong om cung, gue mau nyeritain kisah beliau ngeliat "sesuatu" di rumah kontrakannya yang lama di Pekanbaru. Rumah itu rumah lama, lantainya papan, ruangannya gelap, kamarnya kalo ga salah ada 4 berjejer, dengan kamar paling depan itu terkunci. Kalo kata pemilik kontrakannya kamar itu dijadiin gudang. Gue sendiri pernah nginep disana pas liburan, dan suasana rumah itu emang beneran serem. Apalagi jalan menuju kamar mandinya, gelap coyy.. Gini nih beberapa cerita dia (sebenernya banyak, tapi dia cuma cerita beberapa),
1. Pas pertama kali pindah, om gue belum ngebawa istri dan anaknya. Mereka nyusul beberapa hari kemudian karena masih ada urusan yang harus diselesaikan. Jadi om gue tidur di kamar nomor 2, karena kamar utama dikunci. Nah pas mau tidur, om gue nyium bau wangi yang aneh banget, karena ga tahan sama wanginya dia keluar kamar dan tiduran di ruangan TV sambil membuka pintu kamarnya supaya wangi itu keluar. Setengah jam kemudian om gue masuk lagi ke kamar dan tau2 kecium lagi wangi itu, berhubung udah ngantuk banget, om gue masa bodo dan milih meremin matanya. Beberapa menit kemudian, antara sadar dan nggak, tiba-tiba dari dinding kamar utama yang dikunci itu keluar dua bocah, laki-laki dan perempuan, berlari berputar-putar sambil ketawa-ketawa ngelilingin kamar om gue tidur, mukanya ga keliatan jelas (yang keliatan cuma bagian samping), om gue cuma meratiin karena dia mikir dia lagi mimpi. Lalu tiba2 om gue ngeliat deket pintu ada ibu2 berdiri (tetep yang keliatan cuma sampingnya), dan anak-anak itu mendadak menghampiri ibu itu dan nunjuk2 om gue sambil bilang, "Usir dia.. Usir dia.." *Anjrit serem. Om gue yang mulai sadar, langsung ngebaca ayat2 dan ga lama kemudian ibu dan dua bocah itu menghilang
2. Ini pas om gue udah ngebawa istri dan anaknya. Pas anak2nya lagi sekolah dan om gue lagi ngerjain pesanan emas (istilahnya "mamasak ameh" kalo di Minang), tante gue pergi ke kamar mandi. Pas dia lagi mandi, dia ngeliat bayangan berjalan mondar-mandir di bawah pintu kamar mandi (pintunya ga sampe ke bawah banget), tante gue matiin air dan teriak "Papa ya?", tapi ga ada jawaban. Tante gue ngidupin air lagi dan mandi. Tau2 kedengeran bunyi langkah kaki mondar-mandir lagi, merasa itu suaminya, tante gue mikir kalo om gue mungkin juga pengen ke kamar mandi, jadi tante gue mempercepat mandinya dan keluar. Di luar, dia ngeliat om gue masih "mamasak", dan nanya tadi om gue ngapain balik2, kenapa ga dipanggil aja. Om gue bilang kalo daritadi dia masih disana, ga kemana2. Tante gue mulai parno dan om gue yang tau apa yang terjadi sebenarnya, bilang kalo di rumah itu emang ga ada apa-apa dan berusaha ngeyakinin tante gue kalo suara yang dia denger itu dari tetangga sebelah. 
3. Tengah malam pas lagi tidur, tiba-tiba anak om gue yang nomor 2, si revan, bangun dan mendadak keluar. Om gue nanya mau kemana, si revan bilang ada yang manggil dia ngajak main. "Liat jam berapa sekarang, jam 1 malem. Sapa yang mau ngajak kamu main? Udah sana tidur!". Revan nurut dan tidur lagi. Tapi beberapa hari kemudian si revan kayak gitu lagi. Bedanya kali ini om gue juga denger suara bocah yang manggil2 revan dan ngajak revan "main". Tapi om gue berhasil mencegah revan yang sepertinya pengen banget keluar.
4. Pas gue liburan disana, gue lagi tiduran di kamar sama kakek dan almh nenek gue ketika tiba-tiba tante gue masuk kamar dan nangis2 manggil kakek gue. Ternyata si Rafif (anaknya yang pertama), kesurupan dan ngomong aneh2 dengan suara yang sama sekali berbeda (kata om gue mirip dengan suara bocah yang masuk ke kamar dia dulu) sambil nunjuk-nunjuk tante gue. Syukurlah ga lama kemudian bisa diatasin.
5. Om gue ngobrol2 sama ketua RT sana. Om gue iseng aja ngomong gini, "Pak.. Kayaknya rumah yang saya tempatin itu ada yang 'aneh' ya..". Tau ga tanggapan pak RT nya gimana, dia bilang "Ohh.. Pasti kamu ngeliat ibu2 sama dua anak ya?". Padahal om gue ga bilang anehnya itu kayak gimana dan sosok yang dia liat kayak apa. Selidik punya selidik, ternyata emang beberapa tetangga om gue pernah ngeliat "mereka". Salah satunya cerita pas dia lewat rumah om gue, dia ngeliat ibu-ibu dan 2 anak kecil berjalan di halaman samping rumah om gue itu (uhm bukan halaman samping sih tepatnya, soalnya jarak antara halaman itu dengan  tembok rumah om gue dan tembok tetangganya cuma sekitar 1,5 meter). Penasaran karena setau dia rumah itu ga ada dua bocah, dia meratiin ibu dan anak itu berjalan perlahan-lahan sampe akhirnya ga keliatan lagi. Tapi kemana? Karena ujung 'halaman' itu juga tembok. 

Akhirnya setelah dapet rejeki lebihan, om gue memutuskan pindah dari sana.

*kepanjangan
*cape ngetik
*Btw masi ada beberapa cerita yang mau gue post, next time deh. Hehe :D

#pukpuk Antok

Cianzzzz bangedddd si antok (pegawai toko gue) galau karena diputusin pacarnya yang ababil. Dia langsung balikin novel yang dikarang sama (mantan) pacarnya, trus didalemnya dikasi surat keputusasaan dia karena diputusin. 


Surat Putus Asa Antok untuk Mantan Pacarnya
Cabal ea bang antok, cemunguuuddddd!!! *ngikik

Bukan Negeri Dongeng

"Karena jika kita berupaya sekuat tenaga untuk menemukan sesuatu, dan pada titik akhir upaya itu hasilnya masih nihil, maka sebenarnya kita telah menemukan apa yang kita cari dalam diri kita sendiri, yakni kenyataan, kenyataan yang harus dihadapi, sepahit apapun keadaannya."
- Edensor, by Andrea Hirata

Ini kisah pangeran dan putri
Mereka bersama melewati hari
Pangeran sangat mempesona sang putri 
Suatu hari mereka tak sejalan lagi
Pangeran pergi
Putri menanti
Mereka sempat mengukir janji
"Tunggu aku, lima tahun lagi aku kembali.."

Detik berganti, bulan demi bulan terlewati
Pangeran mulai menemukan kekasih hati
Dia berbeda dengan sang putri
Dia tidak cantik  bahkan cenderung unik
Dia membuat pangeran jatuh hati
Dia bahkan membuat pangeran melupakan sang putri
"Ahh.. Itu bahkan bukan janji. Itu hanya omong kosong tak berarti.."

Kemudian sang putri patah hati
Dia menangisi pangerannya yang pergi
Padahal dia mengetahui
Banyak pria lain yang akan menyukai
Tapi dia selalu menarik diri
Membuat khayalan
Berharap dalam ketidakpastian
Ahh, mungkin pangeran memang tak kan kembali
Namun sang putri tetap menutup mata
Tak mau melihat kenyataan
Apalagi mulai membuka hati
Dia tetap hidup di khayalan yang dia bangun sendiri
"Suatu hari nanti, kau pasti akan kembali.."

Tanpa dia sadari
Dia menyiksa diri 
Dengan keyakinan yang dia miliki
Bahwa sang pangeran akan kembali
Tanpa dia sadari
Dia semakin menyiksa diri
Dengan pengharapan yang tak pasti
Bahwa sang pangeran akan kembali
Tanpa dia sadari
Dia membuat kekasih pangeran sakit hati

Ini bukan lagi soal janji
Ini masalah ambisi
Sang pangeran harus kembali


Ahh Kawan, tapi ini kan bukan negeri dongeng..
Tak melulu semuanya harus diakhiri dengan bahagia
Sang pangeran dan janji itu mungkin hanya ada dalam mimpi negeri dongengmu, sementara hidup terus memaksa maju dan memaksa melihat kenyataan yang ada.



*This post is dedicated for my boyfriend-ex
As a woman, jujur saya kasian liat kamu sepathetic itu. Nyiksa diri sendiri loh namanya. But as his girlfriend, saya ga suka liat kamu masi ngerasa memiliki "dia" dan berusaha ngerebut "dia" lagi. Bijak lah, dan berusahalah menerima kenyataan :)

Gila vs Stres

Percakapan dengan seorang teman,


"Lama-lama aku bisa gila loh fan.."
"Masih untung kau gila, daripada kau stres!"
"Sama aja kaleee gila sama stres..."
"Jieehhh beda din. Kalo orang gila kan ga ada yang dia pikirin, ketawa2 ga ada beban, buat dia semua masalah tuh anggap angin lalu aja. Nah kalo orang stres kan karena banyak banget yang dia pikirin, mukanya juga bakalan kusut dan jelek banget. Jadi mending gila kemana-mana lah...."

Oke, dengan ini saya memutuskan memilih untuk menjadi gila.
Makasi cc fani atas ilmunya -.-"

Angket

Halo! Baru kepikir ya, ternyata September kemarin sepertinya menjadi bulan yang produktif ngeblog buat gue, merupakan sebuah prestasi lohh walaupun isi blog ini kebanyakan ga jelasnya. Hahaa.

Kali ini gue mau nyeritain kejadian semingguan yang lalu.

Jadi, gue dan sepupu gue si dedek, pergi ke salah satu restoran jangfud deket toko gue dan memesan menu paling hemat yang 1 menunya seharga 5000 plus ppn *yahh ketahuan restoran apa. Oke, sekedar ngasi tau aja, restoran ini karyawannya rada lama dan agak sedikit kurang senyum (yah lo ngerti lah maksudnya apa), gue ga tau ya yang di daerah lain gimana, tapi ditempat gue emang gitu. Nah pas kami mesan itu pegawainya rada jutek gitu mukanya, eh bukan jutek ding, datar gitu lah, mungkin gara2 kami mesannya yang 5000 semua atau mungkin lagi berantem sama cowoknya ga tau juga kan, ternyata ada salah satu menu yang belum dibikin dan (maunya) kami disuruh nunggu di meja. Tapi dia ngomong juga nggak, mungkin ada tapi menggumam, jadi gue dan dedek ga tau kalo kami disuruh nunggunya duduk aja. Biasanya juga kan dikasi nomor kalo disuruh duduk. Jadi karena ga tau apa yang harus dilakukan sementara mbaknya sibuk di deket pajangan ayam2 itu (ga tau namanya apa, pokoknya tempat menunya ditarok itu deh hahaha), gue dan dedek berdiri aja nungguin burger kami. Tau2 mbak ini berbalik ke arah kami dan ngomong, "Nanti di antaar..", dengan muka dan suara super annoying sampe2 kami malu karena yang ngantri lumayan banyak.

Di meja, gue dan dedek ngomel-ngomel panjang pendek. Trus gue bilang ke dedek, "Coba aja ya hari ini ada angket, gue bakalan ngeluh-ngeluh tuh ngomong kurang ramah lah, pelayanannya kurang lah.. Bla blaa" --> lebay, maklum lagi emosi. Si dedek juga mengaminkan kata gue.

Pas gue masi ngomel2, dedek nyikut tangan gue dan bilang kalo mbak yang tadi dateng nganterin pesenan kita, bedanya kali ini dari jauh dia udah senyum-senyum, dan pas nyampe di meja kami, secara ajaib dia ngomong "Silahkan..", dengan nada lembut.

"Ih.. Tumben banget baik, merasa bersalah kali ya tadi ngejudesin kita..", kata dedek. Gue cuma mengangkat bahu. Heran.

Dan sepertinya pertanyaan kami terjawab, seorang karyawan cowok ngasi kita angket. Wowww, ANGKET!!! Doa gue terkabul! Wakaka. Gue ga tau juga ya apa cuma di Bengkulu ini restoran jangfudnya sering ngasi angket secara acak ke pengunjung restorannya, gue sendiri selama beberapa kali makan disini baru dua kali dapet kesempatan ngisi angket karena mereka milih orangnya acak dan ga tentu harinya kapan.

"Pantesaaan diramah-ramahiiin, ternyata ada hari angket lagi nihh.. Hahaha, pas banget kita yang dapet dek. Mungkin dia udah punya feeling tuh kalo kita yang bakal kebagian ngisi, buahahahaa..". --> ketawa puas sambil membayangkan mau ngarang apa di kolom komentarnya

"Eh, tapi kasian juga ah kalo dijelek-jelekin. Tadi itu kan cuma emosi sesaat doang.." --> labil

Gue dan dedek membolak balik angket itu dan memutuskan mengisi bagian belakang dulu yang ada pertanyaan, kemudian kita tinggal ceklis di kolom "Puas", atau "Tidak Puas"
Contoh pertanyaan : "Bagaimana sapaan yang anda terima ketika sampai di counter kami?", "Bagaimana pegawai kami menjelaskan menu pada anda?", yaa begitulah kira-kira. 
Dan berhubung kolomnya cuma "Puas" dan "Tidak Puas", Dedek berinisiatif membuat kolom "Kurang Puas" di antara kolom itu, dan kebanyakan ngisi dengan "Kurang Puas" dan "Tidak Puas", sementara gue cukup baik dengan ngisi beberapa "Puas" dan sedikit "Tidak Puas"

Di bagian komentar, akhirnya gue dan dedek beneran menyampaikan unek-unek kami. Gue bilang gini, "Kalo bisa keramahannya dipertahankan yaa, jangan pas mau ngisi angket aja senyum2 dan ramahnya :)". Sementara dedek juga ngeluhin hal yang sama, dan bilang kalo counternya dibuka dong semua karena udah pelayanannya rada lama, counter yang dibuka juga cuma dikit.

Abis ngisi kolom komentar, gue dan dedek langsung cabut karena udah trauma sama pengalaman dulu-dulu. Pas angketnya dibalikin, masih stay disana. Jadilah manajernya menghampiri dan nanya karyawan mana yang dimaksud, karena kasian si dedek bilang lupa yang mana.

Besoknya, gue dapet sms dari dedek. "Kak, gara2 kita pegawai yang itu udah ga ada lagi. Trus counternya dibuka satu lagi, hahahaa.."

Semoga aja bukan gara2 kami. Semoga aja emang lagi bukan shift mbak itu. Semoga pas dedek kesana mbaknya lagi ke toilet. Hahaha oke ini lebay, padahal kan kita ga bilang di angket orangnya yang mana. Kalo soal counter, gue rasa emang gara2 kami deh haha. Biasanya mau rame mau nggak, konternya cuma dua yang dibuka, sekarang tumben banget semua konternya dibuka. :D

From Me... To Me :)

*edited post*

Hari ini saya ingin menulis sesuatu, dari saya di tahun ini, untuk saya di tahun depan, pada bulan yang sama. Kenapa harus oktober? Ga ada alasan khusus sebenarnya, cuma saya rasa awal bulan merupakan awal yang bagus untuk memulai suatu perubahan. Sudah sangat terlambat, tapi ya sudah daripada tidak sama sekali. Oke saya mulai aja ya..

Untuk saya di bulan Oktober 2013 :)

Halo putrii.. Sehat? Ngospek lagi dong tahun ini.. HIMAMI gimana, berjalan baik? Bisa dong membimbing adik-adiknya aktif di organisasi.. Bagaimana dengan LTA kamu? Tuntas dong ya.. Dan bagaimana juga dengan rencana proyek LTA untuk teman-teman kamu? Semoga saja kamu mendapat "klien" dan bayaran yang cukup pantas, kan bisa nambah-nambahin kuliah S1 kamu nanti. Jangan ngerepotin orang tua, duit lebaran alokasiin buat S1 juga deh.

Eh tunggu tunggu, kamu jadi kan ambil S1 tahun ini? Semoga jadi ya.. Saya tahu kamu sebel banget karena kampus ini wisudanya cuma sekali, itupun akhir tahun, kamu pasti bosen banget ya berbulan-bulan di rumah mulu. Atau kamu ada kesibukan? Wisuda kan udah makin dekat. Kamu udah harus ngambil keputusan loh! Galau trus nih.. Tapi yaa wajar sih kamu galau, siapa juga yang ga galau liat kemampuan kamu ga berkembang gitu, umur udah makin tua, kerjaan ga dapet, IPK ga sesuai banget sama kemampuan. Haha *ketawa miris. 

Oh iya, kamu bener-bener udah bisa nerima diri kamu sekarang kan? Kamu bangga kan jadi diri kamu sekarang? Udah beneran move on kan dari galau2 penyesalan akibat kebodohan2 kamu beberapa tahun belakangan? Jawab jujur ya..  :D

p.s :
Jangan lupa diet, ingat tangan dan perut makin gede. Kan mau pake kebaya, ga lucu ah pake korset-korsetan, ntar jadi ga bisa napas haha. 

Galau Itu Masih Ada


Duo Princess of The Dark, Putri dan Fitri. Dengan porsi Fitri sedikit lebih banyak -__-
Kadang pengen juga kayak Nova, heppiii aja kayaknya (ga tau deng dalemnya gimana, apa juga make topeng like cincaah and me did).

Salah satu masalahnya adalah kuliah. Sebenarnya gue ga gitu menyesali lagi kenapa gue bisa terdampar disini, percuma aja kan kalo dibahas2, at least disinilah gue bisa ketemu farbie, ketemu teman-teman yang "aneh" menurut versi gue, bisa belajar menerima kalo ga semua orang punya pemikiran kayak gue, sekarang ini gue cuma sedikit nyesel kenapa gue ga manfaatin kesempatan-kesempatan jadi "mahasiswa" normal lainnya dan memutuskan untuk jadi anti sosial selama disini. Mungkin cc benar, salah satu masalah gue sering down adalah karena gue kebanyakan di rumah. Semakin lama gue stay di rumah, gue makin ngerasa sangat useless didepan orang tua dan keluarga gue. Dan seharusnya, gue bisa nyari kesempatan dengan banyaknya waktu. Tapi gue malah stuck aja dan milih buat tidur. Buang-buang umur dan kesempatan.

Ahh sia-sia mensugesti
Hati dan otak tetap saja saling benci
Hati ingin lari
Tapi otak tetap kosong, berdiam
Tanpa aksi
Mungkin ada
Tapi rasanya percuma
Tidak menyalahkan siapa-siapa, atau apa-apa
Ini lebih ke saya saja

Dan yahh, siapa saya yang berani2nya menantang langit di luar sana?

About Repost

Perasaan ga ada yang aneh dan terlalu gimana, kok bisa ya ditarok di draft lagi?
*penasaran
*berusaha menggali-gali ingatan

Dan..
Beberapa memang dapat jawabannya, karena emang postingan itu terlalu mellow dan alay. Beberapa lagi no idea deh, haha :D

#justhinking

"Jangan kebanyakan makan cabe, nanti sakit perut.."

"Jangan kebanyakan ketawa, nanti mendadak ada yang bikin nangis.."

"Jangan kebanyakan nonton, nanti matanya rusak.."

"Jangan kebanyakan berharap, nanti kecewa.."

"Jangan kebanyakan ngomong, nanti salah-salah.."

"Jangan kebanyakan ngasih hati, nanti susah sendiri.."

Dan seterusnya.
"Because that too much, can hurt you so much.."

Banyak memang enak. Tapi kalo udah kebanyakan, sangat-sangat ga enak. Ujung-ujungnya malah kita yang sakit sendiri. Jangan royal deh intinya. Haha

Heeeeeeeeeeee -_-

Wakakaka dapet twitter orang ini dari Alvi. Ternyata si jajang kusnandar ini lagi jadi seleb di twitter gara-gara tulisan keren dan gaul dia, serta bahasanya yang amazing. Hahaha..

W sering disakiti,w dah g percaya lg ma cinta


Jadilah gue dan Alvi ngutip2 tweet dia di whatsapp haha. Tapi semakin di scroll semakin ga banget deh tweet dia, ckckck bahasanya itu loh, alay tapi kasar dan rada jorok ihh -_-

Silahkan ke tekapeh kalo pengen ngepoin timeline dia. Hahaa

UPDATEEE 29/09/2012:
Jadii si alvi yang sangat2 ngepoin si jajang ini bela-belain nyari tau siapa sih sebenarnya jajang, trus dia nemu blog yang khusus membahas soal jajang ini disini, kemudian kami berdiskusi di whatsapp --"



Penting abiieeesssss ya vi -_______-"

Jangan Doktrin Aku Lagi!


Kamu bangun tidur dan melihatnya di sudut kamarmu, menertawakanmu yang terpaku karena baru saja memimpikan dia.

Kamu keluar rumah, berjalan tanpa arah. Dia datang, dan mulai menari-nari di kepalamu, berbisik mengajakmu berdialog. Tapi tentu saja itu hanya dalam otakmu.

Lalu kamu duduk di kelas, menatap dosen yang sibuk mengoceh, tapi pikiranmu berlari entah kemana, dan tanganmu hanya bisa mengukir namanya di kertas bindermu.

Siapa dia?

Dia adalah seseorang yang ingin sekali kamu bunuh.
Dia telah menghantui hidupmu, semua aktivitas dan gerak-gerikmu, bahkan seolah menjelma jadi dirimu dan menyatu dalam identitasmu.
Dia adalah orang yang memaksamu mengibarkan bendera kuning dan memakai baju hitam setiap hari. Dia membuatmu mencintai kematian serta lagu-lagu penuh amarah dan dendam.
Dia adalah parasit, benalu, duri, racun, dan bangkai dalam dirimu.
Sudah beribu kali, oh tidak, berjuta kali kamu mencoba melepaskan bayangannya, mengikuti semua tips yang kamu dapat dari majalah, mencari2 kesibukan. Tapi sia-sia, dia selalu ada dimana-mana, menggantikan setiap kata yang kamu ucap, mengambil alih kendali otakmu sampai2 kamu berhenti belajar, bekerja, dan berpikir jernih.
Yang kamu pikirkan hanya dia. Selalu dia. Apalagi bila malam tiba, kamu akan menangis sendiri, membuat hujan dan membanjiri kamarmu. Semua karena dia.

Nah, sekarang lihatlah. Betapa kurang ajarnya dia. Karena dia lah mereka memandangmu aneh, kamu seperti mayat hidup.
Kamu harus melakukan sesuatu, Kawan!

Lalu kamu mengambil sebuah pisau dan mulai mengiris pergelangan tanganmu. Dia menatapmu ngeri. Kemudian memohon-mohon kepadamu supaya berhenti melakukan itu.
Haha, jangan dengarkan dia, Kawan! Sedikit lagi kau akan tau, hanya dengan cara ini dia bisa menyesali diri telah meninggalkanmu

---

"Karena pertemuan itu tak seharusnya terjadi
Ia telah membuat kenangan mengkhianatiku
Dan kini kenangan itu mencoba membunuhku dengan keji, dengan perlahan, agar dia puas melihatku sakit
Ya, aku memang sakit. Tapi aku belum mati!
Aku tidak akan menyerah
Sekarang aku boleh kalah, tapi liat saja nanti
Kamu tidak akan selamat dari belatiku
Akan kucungkili kedua bola matamu
Akan kucincang-cincang hatimu
Akan kujilati setiap tetesan darahmu, agar kamu tau apa rasanya sakit.
Acaraku belum selesai, kawan!
Dengar, aku akan terus mencarimu
Menghantui hidup dan semua gerak-gerikmu
Menjejali otakmu dengan doktrin2 sampah yang pernah dan masih memenuhi pikiranku
Tapi sebelumnya, pinjamkan aku ketidakpedulian dan semua arogansimu
Aku butuh modal untuk menghabisi semua kenangan itu, sebelum aku membunuhmu!"


Bengkulu, 19 Februari 2010

*iseng ngebuka notes notes jaman dulu di fb dan nemuin notes desperate gue ini. Ternyata kalo dibaca-baca ulang dark banget ya tulisannya, persis banget kayak idup gue dulu -__-
Back to Top