The Photogenic One!

Waktu kecil gue ini orangnya photogenic banget. Sadar kamera. Walaupun ga ngeliat kamera tetep aja hasil foto gue bagus. Beda banget sama sekarang, foto2 gue jelek semua, ga bisa cuma dalam satu kali jepret doang. Apalagi kalo ga sengaja difotoin orang dan foto gue ikutan nebeng, baik tampak samping, maupun tampak depan atau belakang. Pasti jeleeeekkkkk banget huhuhu.

ini umurnya belum setahun, muka gue terkesan cerdas banget ya wkakaka
ini gatau umur berapa. tapi d foto lain dgn baju yg sama, sepertinya gue udah bisa jalan
dua tahuun, lagi main masak2an
centilnya udah keliatan, pake lipstik merah -__-
ini sama Hafiz, hahaha ucul anged eaa kita fiz :p
ini sama anaknya tante vera, lupa namanya. terakhir ketemu tahun 2003 di  bogor
4 atau 5 tahun
ini umur 7 apa 8 tahun, not sure
Sebenarnya masi banyak foto2 lain, tapi di kampung semua dan yang gue bawa kesini cuma satu album dan ga mungkin juga gue aplot semuanya, tar ketahuan lagi kalo gue ini orangnya narsis huhuuu. Nah pas gue kelas 6SD sampe 3SMA, muka gue berangsur-angsur jelek kalo di foto. Apalagi pas SMP, gue belum kenal dandan. Muka gue bulet (bukan oval loh, bulet!), hidung mancung, gigi kelinci, bola mata guedeee (ga gitu keliatan karena kelopak mata gue kecil), dan rambut gue secara misterius menjadi ikal, kulit item dan badan super kecil. Kebayang ga bentuknya? Dan diperparah dengan ketidakmampuan dan ketidakpedulian gue menata rambut. Jadi rambut ikal itu gue belah tengah tanpa poni, padukan dengan deskripsi muka gue tadi dan taraaaaaaaaa (gue ga sanggup upload, aib abiiisss :/ )

Untungnya sekarang gue udah sedikit bisa menyiasati muka bulet dan "senyum bertelur" ini (ituloh kalo senyum tulang pipinya ikutan keangkat dan membentuk buletan kayak telur --"), tapi tetep aja kalo divideoin muka bulet dan gigi kelinci gue sangat mengganggu :(. Kayaknya emang gara2 gigi kelinci itu tampilan gue tampak samping sangat-sangat ga enak dan terkesan BMW karena giginya ngedorong bibir gue ke depan hahahhaa (jelek2in diri sendiri). Gue pengen deh pake behel TAPI gue takut sama dokter gigi dan tukang gigi huhuuu gimana dongsss, gue kan juga pengen keliatan fotogenik kayak gue waktu kecil *sedih.

Frustasi!

Mereka bilang saya kejam, saya tidak punya perasaan. Mereka menuntut saya untuk tidak seharusnya bersikap kayak gini. Saya disalahkan. Tapi saya mengerti, karena kan semua hal mempunyai dua sisi. Relatif. Belum tentu ketika satu orang menyebutkan kita begini begini, orang lain akan setuju juga kita kayak gitu.

Saya seratus persen menyadari ini. Ada beberapa hal yang memang tidak sejelas kelihatannya bukan? Kebanyakan orang ngejudge berdasarkan apa yang mereka lihat, tidak dengan apa yang mereka rasa. Dan ini subjektif.

Everything's happen for a reason. Like I did. Dan andai saja mereka tau dan memahami alasan saya, mungkin mereka akan diam dan mendukung saya. Tapi tidak, lebih baik tidak seperti itu. Ngapain juga saya bercerita sesuatu yang tidak seharusnya mereka dengar?

Buat saya lebih baik begini. Buat mereka entahlah. Saya ingin bersikap egois untuk kali ini saja.

--------------------------------------------------------------------------------------

Ahh, tapi kadang merasa frustasi juga menyibukkan dan melelahkan diri memikirkan hal-hal seperti ini. Padahal seharusnya tidak dipikirkan, tapi tetap aja kebayang-bayang. Hehehe

... and The Story Goes On

Saya suka sunset. Dan itulah alasan dia sering mengajak saya ke pantai ini.

"Mata kamu kayak berbinar tiap aku ajak kesini.."

Saya melengos malu dan kemudian berjalan membelakanginya, menghadap pada ombak dan sunset yang semakin mempesona. Dia memanggil saya tapi saya tidak peduli.

Saya terus menatap matahari yang semakin lama semakin hilang seolah ditelan oleh ombak. Lalu tiba-tiba dia menghampiri saya dan berkata lirih,

"Hei lihat, hari ini aku memotret dua matahari.."

Saya tidak mengerti maksudnya dan menggerakkan alis tanda meminta penjelasan, lalu dia menunjukkan foto saya membelakangi kamera dengan latar belakang sunset dan pantai. Foto yang cantik. Saya bahkan tidak sadar kalo tadi saya dipotret olehnya.

"Coba kamu lihat, ada dua matahari di foto ini. Sunset... dan Kamu.."

Lupa Bawa Nyali

Pagi tadi gue sarapan sambil tumben-tumbenan nonton dahsyat. And guess what i found? CAKKAAAAA~~~~

Ya ampun si Cakka Idola Cilik 2 udah gede ternyata, hahahaa iyalah orang Icil 2 udah 3-4 tahun yang lalu jaman gue masi jadi ABG (anak baru galau -__-). Jadi dia sama abangnya, Elang Nuraga bikin duo The Finest Tree dengan single keren berjudul Lupa Bawa Nyali. Setelah dia perform gue bela-belain nyari video klipnya di youtube, yang mana sangat jarang gue lakukan tiap dengerin lagu baru dari band Indo, lol. Ini dia:


Eh by the way si Cakka udah ga seimut pas dia masi kecil (iyalah udah gede, tapi aura keren dan gantengnya tetep HUAHAHAHA *aura tante2 mode on). Mendengar lagu dan caranya bernyanyi mengingatkan gue sama Duta SO7. Dan ga heran karena seingat gue Cakka sangat mengidolakan SO7 dan lagu ini juga diciptain dan diproduserin oleh Eross.

Good Job The Finest Tree, i heart u. Semoga bertahan di blantika musik Indonesia :D



Move On.. Oh Move On...

Gue baru sadar satu hal
Gue, dan apa-apa yang terkait ke gue, bakalan susah move on.
Bukti?
1. Tiap kali sakit, bakalan lama dan cenderung cepet balik lagi. Contoh: ketika gue terkena flu, batuk, demam, ga ada yang kurang dari seminggu. Dan dalam waktu 2 bulan, bakalan balik lagi kayak gitu.
2. Tiap kali jerawatan atau luka, bekasnya betah banget nongol di gue, bahkan walau udah dioles2 obat yang  buat orang ampuh banget sekalipun. Ga ngerti deh apa emang dasarnya kulit gue ini yang bandel apa gimana.
3. Tiap kali ada 'sesuatu', entah itu berantem atau gimana, gue bakalan susah ngelupain dan masih bakalan ngungkit yang dulu lagi kalo masalahnya sama.
4. Oh iya, gue terlalu terpaku sama masa lalu dan agak susah menghadapi sesuatu yang patternnya berbeda dengan apa yang gue alamin dulu. Contoh : masalah kuliah, masalah pertemanan
5. Dan lain-lain

Ini post ga penting sebenarnya. Lagi stres flu, sakit tenggorokan, dan batuk gue ga sembuh2. Dan oh iya, bisul!! (As u know, gue mencongkel2 bisulnya sebelum mateng dan its really not good).

Well gue cerita perkembangan bisul gue ya, kemarin itu radangnya mulai gede dan berwarna merah keunguan, serta masih membengkak setelah sebelumnya gue kena PHP karena radangnya menipis dan mata bisulnya udah ga ada (tapi ternyata besokannya muncul mata bisul dan gue congkel sampe bernanah-nanah HAHAHAHAH jijik). Setelah itu airnya ga brenti2 keluar. Eh itu air apa nanah ya, pokoknya warnanya putih  bening agak merah huahaha. Nyokap gue ngeri dan maksa2 gue ke dokter. Gue ngotot bilang kalo gue gapapa dan ini emang reaksi bisulnya (gue takut dokter by the way). Akhirnya nyokap sendirian konsul ke dokter dan dikasi salep Chloramfecort dan wanti2 gue kalo gue ga boleh garukin bisulnya. Gue ngeyel karena emang bisulnya dan radangnya ga gatel, sakit yang ada. Tapi hari ini gue baru ngerti maksud nyokap.

Hari ini, hari ke dua gue ngolesin salep. Salepnya bagus deh, radang gue mulai ilang dan sekitar radangnya yang berkerut2 gitu mulai membentuk kulit normal lagi. Tapi entah kenapa semakin radangnya ilang, malah gatel banget pengen gue garuuukkk u,u. Gue tahan2 tapi susah banget, akhirnya gue garuk pelan2 di sekelilingnya aja, huaaa tersiksaaa.. Jangan2 bisul gue udah bertransformasi menjadi KUDIS. Huhuhuuu anak gadis masa kudisan *garuk2 tanah.

So Deep, So Touch

mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.


*) kutipan surat yang "katanya" dari BJ. Habibie untuk Almh istrinya.

Soulless Doll *)


source

Hello Dream, are you dying?
After all is it THAT impossible to walk together hand in hand?
Hello Hope, are you leaving me alone?
Is it really hard to bear looking at me knowing that this won't work?
Hello Life, are you okay with that?
Letting me lost my purpose is there even a meaning of being alive?
Soulless doll, am I going to be that again?
After I finally know how great to be alive, do I really have to return at that state?
Well then, let me struggle at least.
If I lost, soulless doll then I shall be.



*) Credit to my bestie, Cincaah. This is her facebook status about 9 hours ago, serasa pas dengan keadaan saya sekarang. :')

Back to Top