Hari ke-731

Sabtu itu, 10 bulan yang lalu, dia pulang dari kantor, membuka pintu rumah dan mengucapkan salam. Aku yang sedang menyusui Syathir menjawab dari kamar sambil menunggunya masuk, tapi beberapa menit berlalu dia masih belum ke kamar, aku cuma mendengar bunyi kresek kresek di ruang tamu namun terlalu mager untuk menghampiri keluar.

Lalu tiba-tiba dia masuk ke kamar, masih memakai baju kerja, langsung menggendong Syathir ke luar. "Ayo kita main, Nak..", katanya.

Aku kemudian menyusul mereka ke ruang tamu. Disana ada Syathir yang dikelilingi berupa-rupa mainan; bola-bola kecil, bola besar, robot, miniatur tentara, palu plastik yang bs bunyi2, dan entah apa lagi. Dia duduk disamping Syathir, memegang salah satu mainan dan berusaha menarik perhatian Syathir yang sepertinya tak acuh dengan semua crowded yang dia buat.

"Nak, liat deh Papa ada tentara.."
"Nak, liat deh bolanya warna warni..."
"Nak.." *mukul-mukul palu plastik.

Syathir melihat sekilas lalu buang muka dan sibuk dengan karpet.

"Dia ga suka Yang, aku kira dia bakal happy. Aku ga sabar sampe dirumah buat liat reaksinya padahal..", katanya lemas. "Bukan, bukan dia ga suka. Dia kan belum ngerti. Mungkin dia pusing liat banyak banget warna dan bentuk didepan dia sekarang. Nanti kalo dah ngerti, pasti dia bakal mainin..", kataku. Ya kan emang iya, apa yang bisa diharapkan dari anak umur 5 bulan (waktu itu). Kemudian dia membereskan semuanya dan berkata, "Nanti kita main lagi ya Nak..".

Diam-diam aku tersenyum. Kelak, akan kuceritakan lagi kisah ini kepada Syathir. Tentang Papa yang sangat menyayanginya, Papa Nomor Satu Sedunia.
Rizki. 3 tahun mengenalnya, dan hari ini, tepat 2 tahun menjadi istrinya, setiap hari banyak hal yang aku perhatikan, dan aku mendeskripsikannya dengan 1 kalimat : romantic with his own ways.

Dia bukan tipe yang pandai merangkai kata romantis, pemberi kado, kue, bunga, atau surprise-surprise kecil seperti yg kebanyakan aku lihat di stories atau post instagram teman-temanku, tapi dia selalu punya cara sendiri yang membuatku makin jatuh cinta setiap hari.

Ketika dia makan apapun yg aku masak
Ketika dia tidak segan membantuku mengerjakan pekerjaan rumah tangga
Ketika dia membantu memijit setiap punggungku kumat (saat hamil hingga menyusui aku tiap hari selalu sakit punggung)
Ketika dia mendengarkan semua ceritaku
Ketika dia selalu stand by jika aku meminta tolong
Ketika dia bersedia menemaniku kemana-mana
Ketika dia mengasuh Syathir
Semuanya, semua caranya bersikap kepadaku dan keluarga kecil kami, sebagai suami dan sebagai seorang ayah.

Ketika aku menerimanya sebagai pacar, dia bilang tidak ingin lama-lama, dan dia membuktikannya dengan melamarku di bulan ke 6 pacaran. 7 bulan kemudian kami menikah, agak terlambat karena prajabatan, pernikahan abangnya (kakak iparku), dan bulan puasa.

Sebelum menikah, seingatku dia tidak pernah menjanjikan hal-hal berupa materi, aku bilang aku tidak masalah dengan itu, lalu kemudian kami bekerja sama, membeli tanah dan rumah, mengisi perabotan, membeli kendaraan, membayar semua cicilan dan tagihan, menabung, mendidik Syathir. Kami hidup sederhana, tapi aku sangat bahagia.

Kadang aku terpikir, kenapa dia mau menikah denganku, menghabiskan masa muda dengan istri tukang ngomel dan bayi kecil yang hobi mengganggu tidur nyenyaknya? Dia selalu bilang, "Karena aku tau kamu orang yang tepat untuk menemani aku menghabiskan waktu itu". Haha. Aku adalah orang yang temperamen, sensitif, dan terkadang suka bereaksi berlebihan. Tapi dia selalu mengerti, selalu memahami, dan selalu mengimbangi. Aku begitu banyak kekurangan, dan dia selalu memaafkan.

Happy Anniversary yang ke 2, Uda..
Terima kasih ya selalu ada di setiap hari aku dan Syathir. Jadi orang yang pertama aku lihat saat aku bangun, dan orang terakhir yg aku lihat saat mau tidur. Jadi orang yang selalu sabar mendengar omelanku setiap hari. Jadi orang yang mengimbangi sifat egois aku. Dan jadi orang yang selalu membuatku kesal sekaligus selalu membuatku tersenyum. Lets grow old together:)

Hai

Hai, setelah 3 tahun lebih.

I'm back blogspot :') *bersih-bersih debu

Maaf ya blogspot, aku telah mengabaikanmu. Banyak hal yang terjadi dan begitu banyak hal yang ingin dibagi. Mudah-mudahan masi sempat untuk sering mengupdate rumah ini, bercerita ringan tanpa beban, dan nyampah sesuka hati.

So, this is it.
Cuma mau ngasi tau kalo pemiliknya masi ada dan masi niat untuk menengok "rumah"nya. Hehe
Back to Top