Mencintai Kenangan

Apa sih kenangan itu?

Menurut gue, kenangan adalah ingatan yang tertinggal, sebuah mesin waktu dimana kita bisa menjelajahi masa lalu, sebuah senja yang tidak kunjung dijemput malam. Kenangan adalah sebuah lorong yang berujung pada satu hal : masa lalu. Pada umumnya kenangan akan mengarah ke seseorang. Kenangan adalah alasan untuk bertahan pada keyakinan mencinta maupun membenci, dan menurut gue, kenangan adalah alasan seseorang ga move on move on.

"Kayak kamuuuu... Iyaa kamuuu... :3" *Dodit SUCI4 mode : ON*

Ini kenapa gue jadi bahas kenangan yah..

Aniway, gue jadi inget twit gue semalem ke sahabat gue tentang "mencintai kenangan". Sahabat gue, Cul, adalah orang yang belum bisa move on dari seorang cowok inisial H selama dua tahun belakangan. Dia ngegalau di semua media sosial tentang cowok ini, sementara orang lain galau ngeliat keberhasilan Cul kuliah magister di dua negara di Eropa, hihihi. Kalo gue yang jadi cowok itu sih, idung gue udah kembang kempis kali disukain sedemikian rupa sama seorang cewek pinter, menarik, dan talkative. Entah mata H kemana, atau entah mata Cul yang kemana, ga ngeliat cowok lain yang lebih dari H, padahal dia lagi berada di surganya bule-bule keren dan pintar. Gue sih langsung napsu itu hahaha. Eh ini kenapa jadi bahas gue?

Most of Cul's tweet isinya adalah tentang H ini, dan tentang kegalauan dia ga bisa move on dan berusaha menata hatinya karena (kayaknya) cinta Cul bertepuk sebelah tangan. Iya, dia belum jadian, tapi si H pernah jadi semacam TTM-an dia, dan dari cerita Cul sih dulunya mereka udah kayak orang yang pacaran aja. Next, next, next, sampe terakhir kali gue telfonan sama Cul sebulanan lalu, Cul masi inget detil semua kenangan dia tentang H, mulai dari Alif sampe Ya, mulai dari A sampe Z. H yang begini begitu, H yang ini itu. Pada akhirnya gue jadi punya opini tentang kasus yang menimpa Cul (ceileh kasus).

"Apa mungkin sekarang ini sebenarnya kamu cuma mencintai kenangannya? Bukan orangnya.."

Gue ngomong gitu bukan tanpa alasan, gue juga pernah berada di posisi ga bisa (ga mau?) move on dari mantan gue, salah satu alasannya ya karena gue terlalu mencintai kenangan kita. Dua setengah tahun bersama bukan waktu yang singkat untuk ngelupain seseorang gitu aja. Dan bukan waktu yang singkat untuk membuat beberapa kenangan, ralat : banyak kenangan.

Dan bagaimana gue tahu kalo ternyata gue cuma mencintai kenangannya saja, bukan orangnya? Itu juga pertanyaan yang diajukan oleh Cul.

Nah. Beberapa bulan sampe dua tahun pasca putus dari mantan gue, kita sebut saja namanya X, gue masi berpikir kalo gue emang masi sayang banget sama dia, padahal posisinya gue udah beberapa kali pacaran lagi. Tapi tiap kali keinget semua tentang X gue langsung nangis (norak), ah gitu lah pokoknya. Kemudian perlahan-lahan gue semakin jarang nangisin dia, paling cuma sedikit menyesalkan tiap keinget dia dan momennya dan ngeliat hadiah-hadiah dari dia. Sampe beberapa tahun lalu terakhir kali gue memberanikan diri ketemu dia dan ternyata gue bisa bersikap biasa dan memperlakukannya dengan biasa pula. Pernah juga sekali dua kali gue kontak dengan dia, dan justru gue ngerasa kita semakin menjauh. Gue udah ga seantusias dulu tiap kita kontak. Gue heran kenapa bisa kayak gitu, dan kemudian gue menyimpulkan : Dia bukan lagi dia yang dulu. Dia bukan lagi orang yang tinggal di ingatan gue. Dia yang gue kenal bukan kayak gini. Gue cuma mencintai kenangannya, bukan orangnya lagi. Bukan ga mungkin ketika gue memutuskan sama-sama dengannya lagi, kita ga bakalan nyambung. Dia, dengan cara pikirnya sekarang. Dan gue, dengan cara pikir gue.

Awalnya gue masi berkeyakinan kalo dia bisa gue jadiin sahabat. Ralat, bukan dia aja, gue yakin semua mantan gue bisa dijadiin sahabat. Dulunya gue ga habis pikir kenapa sebaiknya orang memutuskan saling menjauh bahkan bersikap seolah ga kenal dengan mantannya, tapi sekarang gue nemu alasannya : 
1. Akan membandingkan diri dengan kekasih baru si mantan
2. Terjebak kenangan
Dan ujung-ujungnya ga move on.

Gue jadi setuju sama apa yang Atri bilang, pernah gue post disini. Nih gue capture:
 
Back to topic. Intinya adalah, orang yang mencintai kenangan itu cenderung maksain kehendaknya dia dan malah nyalahin keadaan kalo keadaan sekarang ga sesuai dengan apa yang dia pengen. Mereka menganggap masa lalu itu lah yang seharusnya menjadi masa depannya. Kemudian mereka terjebak disana. Mereka terlalu mencintai orang di masa lalu mereka padahal mungkin saja orang itu udah berubah jadi seseorang yang asing, mereka jadi ga ngeliat ada orang lain yang mungkin saja lebih baik dari orang di masa lalu tersebut. 

Padahal kan orang-orang datang dan pergi. Wajar kalo kita merasa kehilangan. Tapi jangan pula rasa itu membuat kita sibuk meratapi kenangan dan lupa membuka hati untuk orang yang mungkin mau memberikan pundaknya untuk kita. Kenangan kan bukan untuk diratapi.

"Kenangan itu hanya hantu di sudut pikir.." -Perahu Kertas

Ngomong-ngomong soal move on, gue pernah nulis postingan ini nyaris empat tahun yang lalu, disaat gue mulai perlahan-lahan menatap ke depan dan mencoba ngelupain masa lalu gue.

Yeah. People may change, but memories never do. :D

Mari Nge-hack!

Hari Minggu kemarin gue kuliah dengan dosen yang juga pakar IT di kepolisian (kalo ga salah). Si dosen (kita sebut aja Bapak P) memberikan materi sebagai kisi-kisi UTS minggu depan. Materi kuliahnya sebenarnya menarik, berkisar pada kasus penyadapan dan hacking, serta cara membaca sidik jari dan melihat kode yang terlindung dengan menggunakan stick forensik (kalo ga salah lagi :p).

Gue sangat menikmati materinya dan sesekali memuji kecerdasan Bapak P dalam hati ("Ini nih baru dosen!") sampai ketika dia mempraktikkan ngehack sebuah website. Bapak P membuka situs universitas H, melihat struktur organisasi universitas tersebut, lalu mematikan infocus dan 'mengetikkan sejumlah perintah' (infocus dimatiin supaya kita ga bisa liat cara Bapak P ngehack "karena ini sangat berbahaya!"), kemudian Bapak P menyalakan kembali infocus dan taraaaaaaaa struktur organisasi universitas H telah berganti rektornya dengan nama Bapak P. 

WOW, KEREN!!! (iya keren, tanda serunya aja ada tiga).

Gue mendengar decak kagum dan ketawa ngikik dari teman sekelas gue. Beberapa ada yang bertanya "Itu ke-save ga pak? Kalo kita akses sekarang gimana?", Bapak P bilang:
"Jangan di save lah.. Nanti kasian adminnya. Lagian kan nanti di cpanel itu ada data-data apa saja perubahan terakhir yang dilakukan.. Bla bla bla..".

Teman-teman gue mengangguk dan terkagum-kagum.

Kemudian Bapak P nge-close situs tersebut dan membuka facebook. Dia mengklik salah satu facebook dosen yang paling killer di kampus gue (kita sebut saja Ibu U), melihat page "about", dan kembali mematikan infocus. Ga sampe 2 menit Bapak P kembali menyalakan infocus dan taraaaaaaa, data pribadi Ibu U berubah, dari yang awalnya nomor hpnya dicantumkan, berganti menjadi "Rahasia Coyy". Teman sekelas gue kembali ketawa dan menggumam-gumam kagum.

Tapi gue nggak.

Gue mulai merasakan keanehan demi keanehan yang terjadi dan mulai menemukan pencerahan atas apa yang dikatakan "ngehack" oleh Bapak P:
1. Gue ga tahu ya berapa lama yang dibutuhkan seorang hacker untuk ngehack sebuah situs, tapi menurut gue untuk ukuran seorang hacker yang sangat profesional, ngehack situs sekelas situs universitas pasti membutuhkan waktu lebih dari 2 menit.
2. Kenapa ketika Bapak P nge-close halaman situs universitas H yang struktur organisasinya udah diganti itu ga muncul notifikasi semacam "Do you want to save the change?" atau apaa gitu? Okelah misal notifikasi itu bukan disana melainkan di halaman adminnya, masalahnya di browser Bapak P itu gue ga ngeliat adanya halaman admin atau cpanel di tab nya, which means, kalo emang perubahan itu dilakukan melalui cpanel berarti halaman situs itu kan udah ke-save karena udah di-close (RIBET JELASINNYA WKWKWK). Berdasarkan apa yang dilakukan Bapak P (ngeclose tanpa ada notifikasi), berarti halaman itu udah ke-save dong. Tapi Bapak P bilang belum (iya emang belum, karena........................ *nanti gue jelasin).
3. Ketika Bapak P ngehack facebook Ibu U dan mengganti nomor hpnya dengan kata "Rahasia Coyy", gue semakin ngerasa aneh.

Lihat gambar ini :
Ini dari facebook gue, gue nyoba ganti nomer hp dengan kata "Rahasia Coyy"

Kemudian gue save dan muncul notifikasi ini :

"The phone number is invalid"? 

Kenapa invalid? Ya iyalah, karena mobile phone itu kan tipe datanya berupa angka, jadi ketika kita masukkan huruf ya mana bisa. Gue juga udah nyoba masukin angka random, hasilnya masih invalid, ketika gue masukin angka berupa nomor hp (0822xxxxxx, 0853xxxxxx) data berhasil disimpan. Logikanya, angka yang random aja belum tentu bisa di save, apalagi data yang berupa huruf? Nah lohh..

Dan keanehan ke empat, ketika jam pelajaran berakhir Bapak P langsung ngeclose halaman facebook Ibu U dan mematikan laptop, (which means halamannya udah ke-save dong), tapi ketika gue mengakses facebook Ibu U, datanya masi sama seperti sebelumnya (nomor hape, bukan kata "Rahasia Coyy").

Kemudian gue sampe pada satu kesimpulan : Bapak P pura-puranya melakukan 'hacking' ketika infocus dimatiin, tapi sebenarnya yang dia lakukan adalah mengedit teks dengan menggunakan insp*c* el*m*nt.

Dengan cara yang sama, gue bisa ngeganti nomor hp di facebook random dengan tulisan "Rahasia Coyy"
Before :
Setelah gue 'hack':


Gue mau ngasi contoh ngeganti struktur organisasi yayasan gue tapi takut dituntut wkwkw, jadi gue contohin 'ngehack' blog sahabat gue aja ya.. *ampun cul*
Before :

After :
Tuh liat, jenis tulisan dsbnya sama kan, bukan photoshop loh inii..
By the way, in case lo mau ngunjungin blognya Nova, klik aja disini, kali aja lo butuh info dan motivasi kuliah di luar negeri. Hehehe.

Kemudian di akhir jam pelajaran, Bapak P menantang kami sekelas :
"Siapa yang bisa ngehack website, atau facebook aja deh yang agak mudah, akan saya kasi nilai A dan ga usah masuk lagi di mata kuliah saya, dan yang berhasil ngehack website akan saya kasi program #$@#$@ (lupa nama programnya), facebook/websitenya saya yang tentukan!".

Gue tersenyum diam-diam. Rasanya gue dan anak di kelas gue ga bakal ada yang mampu. Saat itu rasanya gue pengen protes atau bertanya dan nuntasin keingintahuan dan ketidakpuasan gue, tapi toh pada akhirnya gue cuma diam dan mendengar suara berisik teman-teman sekelas yang bilang mereka ga akan bisa.

Jujur, gue kecewa.

Tapi yah tetep aja, ini cuma asumsi gue dan gue udah berpikir negatif. Ahh mudah-mudahan apa yang gue pikirin ini salah dan Bapak P bener2 ngehack waktu itu. Mungkin suatu saat gue akan memberanikan diri bertanya kepada Bapak P dan membujuk2nya untuk menunjukkan garis besar cara ngehack suatu website :'). Dan mudah-mudahan Bapak P ga nyasar ke blog ini dan membaca keskeptisan gue terhadap beliau. Hehehe.

Love At First Sight

Do you believe in love at first sight?

Dua bulan lalu gue iseng ikutan kuis di twitter yang diadakan oleh sebuah akun kutipan novel bekerja sama dengan salah satu penerbit, 2 orang yang beruntung masing-masing mendapat 1 buah novel terjemahan berjudul The Last 2%. Cara ikutan kuis ini sederhana, kita twitpic pendapat kita tentang cinta pada pandangan pertama, apakah percaya atau tidak beserta alasannya, kemudian mention ke kedua akun tersebut dengan hashtag #PengenTL2P.

Apakah kamu percaya dengan cinta pada pandangan pertama?

Gue bingung. Sejujurnya gue ga percaya. Masa sih seseorang bisa merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama? Sejak puber sampe saat ini gue belum pernah tuh ketemu cowok trus langsung falling in love sama dia; jantung gue seakan berhenti berdetak, dan mata gue hanya berfokus ke dia, istilahnya gue merasakan 'zing' (abis nonton animasi Hotel Transylvania ceritanya, hahaha). Yang ada mah kemungkinan gue malah jatuh cinta pada fisiknya, dan itu bukan jatuh cinta juga namanya -___-, karena cinta itu kan dari hati, bukan dari mata.

Tapi kan istilah "dari mata turun ke hati?"

Ah berarti kan tetap aja itu dimulai dari ketertarikan fisik.

Lalu gue whatsapp Cincaah, penasihat pribadi merangkap sahabat tersayang selain Culuun yang lagi sibuk-sibuknya menimba ilmu. Gue bertanya pendapat cc dan hasilnya sama; dia juga ga percaya cinta pada pandangan pertama. Tapi cc adalah aktris dan penulis yang pintar, dia bisa memosisikan dirinya dalam satu kondisi, dalam hal ini kondisi cewek yang lagi dimabuk asmara hahaha. Kemudian kita sibuk merangkai kata sepuitis mungkin dan hasilnya kebanyakan klise semacam "Awalnya saya tidak percaya pada cinta pada pandangan pertama, tetapi blablablablabla sehingga akhirnya saya percaya.."

Beberapa menit berlalu, gue mulai nyerah dan bilang kayaknya gue twitpic pendapat gue ga percaya aja deh. Tapi cc berpendapat lain, katanya "Who cares kamu pribadi percaya apa ga, yang bakal menang tuh pasti yang kata-katanya menyentuh..". Wah iya juga ya, mana bisa kata-kata sarkastis dan pesimistis bakal menang. Kemudian gue mulai menyusun inti-inti dari beberapa pendapat yang udah kita susun tadi.

"Saya percaya.."
"Cinta itu adalah keajaiban.."
"Keajaiban tidak butuh alasan untuk hadir.."
"Keajaiban bisa hadir kapanpun.."
"Dalam hal ini, pandangan pertama.."

Gue merangkai sebuah pendapat yang gue simpulkan dari hasil diskusi klise kami, dan karena gue sucks dalam merangkai kata-kata puitis, cc merangkai kalimat itu dengan indah, hahah. Dan inilah yang gue twitpic ke akun itu :

"Aku percaya akan cinta pada pandangan pertama, karena sejatinya cinta itu adalah keajaiban. Bagai kejutan terindah, selalu hadir tanpa isyarat.. Haruskah kurangkai alasan hanya karena ia hadir pada pandangan yang pertama?"
Uuuuuu, so sweeetttttt *cubit pipi cc*.

Beberapa twit yang lumayan manis dan 'touchable' di RT oleh akun tersebut, dan tweet gue nggak. Gue jadi pesimis menang, bukan karena punya gue dan cc jelek, melainkan takut tweet gue ga keliatan dan tenggelam di antara tweet2 lain. Yasudah gue pasrah aja..

Besoknya, tau2 masuk mention dan DM yang bilang kalo gue menang. Yeaayyy!! Senang sekaliiii. Gue langsung ngabarin cc dan bilang kalo pendapat kita menang hahaha. Gue berhak atas satu novel The Last 2%, yeaayy! *kayak menang undian jutaan aja.

Setelah menunggu hampir satu setengah bulan karena katanya ada kesalahan teknis, akhirnya novel gue sampe juga..

Terima kasih Cincaah, terima kasih @ohkutipanbuku dan @penerbitharu. Hueheheh :D

Happy Birthday :D

*edited post*

Thank you untuk dua sahabat terbaik.. Lagi LDR-an nih kita, satu di Bukittinggi dan satu lagi di Belgia.. Lucu kan, Bengkulu, Bukittinggi, Belgia, sama-sama B gitu.. *apa sih
From Budapest with love, thank u cul^^

From Bukittinggi with love, thank u cc^^. click here untuk menuju postingannya

Terima kasih juga untuk teman-teman dan sodara-sodara yang udah ngucapin dan ngasi kado. Semoga di umur ini gue bisa semakin matang dan mulai bisa menghasilkan duit buat modal nikah dan naik haji ortu wakaka AMIN.




Back to Top