Grow Old With You

Tahun 2008. Jaman gue kos di Padang dulu, gue sharing kamar sama Kak Afni, waktu itu dia masi coass (sekarang udah dokter dan lagi ambil spesialis, how time flies~) dan saat itu udah pacaran dua atau tiga tahunan sama senior satu fakultas. Si senior ini orang yang sangat romantis dan suka menulis puisi, ah pokoknya sweet banget lah mereka, haha.

Suatu hari pas kak afni ultah, si senior ngasi kado berupa buku kumpulan puisinya tentang kak Afni dengan tulisan tangan dan sangat artistik. Ada puluhan (eh apa ratusan yah -__-a) puisi disana, puisi-puisi itu sangat romantis, namun puisi di halaman terakhir yang paling bikin gue melting, ditulis di kertas yang pinggirannya dibakar sehingga terkesan kuno. Puisi itu berjudul "Tua bersamamu".

Gue lupa persis isi puisinya, intinya tentang impian-impian si senior akan masa depan mereka. Yang bikin gue melting adalah kalimat penutupnya..
"Aku ingin tua bersamamu, Sayang.."

Kalimat yang simple, tapi nge-touch banget kan?

Gue rasa puisi ini terinspirasi dari Grow Old With You-nya Adam Sandler deh *penting*. By the way  in case lo nanya, sekarang mereka udah putus, si senior sendiri udah married dan punya anak. Kak Afni juga kalo ga salah udah punya tunangan -__-a.

Jadi kepikir, takdir, garis hidup, apapun itu, lucu juga ya? Ada masa ketika kita merasa begitu yakin sama seseorang dan percaya bahwa orang ini lah yang akan mendampingi kita, tua bersama kita, ternyata beberapa saat kemudian  orang itu berubah jadi seseorang yang 'asing'. 

Gue sendiri pernah beberapa kali mengalami fase jatuh dan putus cinta. Dan sebagaimana orang yang jatuh cinta, kita kadang terlalu menjanjikan sesuatu yang muluk, sesuatu yang..... yahh sedikit berlebihan, dan kemudian ketika putus cinta kata-kata yang pernah kita ucapkan dulu bakalan jadi bahan buat menyesali atau menggalau ria. 

"I love you forever.."
"In my mind is only you"
"Selesai kuliah, aku langsung nikahin kamu.."
"Aku cuma pengen nikahnya sama kamu.."
Dst.
Ehh tau-tau ujung-ujungnya putus juga dan si mantan malah udah pacaran/nikah lagi sama orang lain. Trus kemana kata "Love you forever" atau "only you" itu? 

Ini bukan ngomongin lo lo dan lo aja sih. Gue juga kok, hahah. Kadang malah diam-diam gue sering mengaminkan apa yang dikatakan, karena saat kita jatuh cinta, segalanya berasa mungkin dan ada jalan. Sebenarnya sih dari dulu gue pengen yang realistis, ga ada janji-janji muluk, tapi kalo dipikir-pikir lagi emangnya gue bisa apa ya masi bertahan ke satu orang tanpa ada 'janji' macam "aku sayangnya cuma sama kamu..", "aku ga bakalan selingkuh..", "aku maunya nikah sama kamu..", itu? Kalo gue ga bakal tahan lah ga ada komitmen kayak gitu, haha.

Hmm kemudian gue kepikiran, mungkin inilah salah satu alasan seseorang suka menjanjikan sesuatu pada pasangannya, masalah ditepatin apa ga, itu urusan belakangan. Karena dalam suatu hubungan, seseorang butuh semacam komitmen, semacam keyakinan, bahwa hubungan ini akan bertahan lama dan happily ever after. Ga jauh-jauh sih, maksud gue bukan komitmen bersifat 'serius' seperti langsung ngelamar ke orang tua dst itu loh, yaa komitmen yang ringan-ringan saja dulu. Janji-janji palsu yang syukur alhamdulillah kalo ditepati, hahaha *sarkas.

Kadang berharap juga saat yang 'tepat' itu cepat datang ke gue, dan dia mengucapkan dengan benar-benar serius;

"Aku ingin tua bersamamu, Sayang.."



Back to Top